Kemenkes: Libur Panjang Selalu Jadi Potensi Peningkatan Kasus COVID-19

RI belum keluar dari gelombang ketiga COVID-19

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan masih belum melihat dampak terhadap peningkatan kasus COVID-19 akibat libur panjang pekan lalu. Meski demikian, Kemenkes menyebut masa libur panjang selalu berpotensi meningkatkan kasus virus corona.

"Kita tahu bahwa liburan panjang akan selalu menjadi potensi terjadinya peningkatan kasus. Tapi, kalau peningkatan kasus ini masih kita bisa tanggulangi dengan baik, pastinya masih kita bisa lakukan pengendalian, sehingga tentunya tidak menyebabkan suatu (kasus) yang lebih parah. Tentunya ini masih dalam batas yang kita bisa atasi bersama," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual pada Selasa (1/3/2022).

Baca Juga: Sinopharm Resmi Jadi Vaksin Booster, Begini Mekanisme Vaksinasinya

1. Libur panjang diharapkan tak membuat kasus COVID-19 naik

Kemenkes: Libur Panjang Selalu Jadi Potensi Peningkatan Kasus COVID-19Siti Nadia Tarmizi (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Nadia berharap kasus COVID-19 tak melonjak akibat libur panjang pekan lalu dan masih bisa tertangani. Ia mengimbau masyarakat yang merasakan gejala atau kontak erat segera mengisolasi diri.

"Karena ini upaya memutus rantai penularan secara cepat, di mana kita tahu omicron penularannya sangat cepat. Kalau kita gak deteksi dini, maka peningkatan kasus kembali melonjak," ujar dia.

2. Indonesia belum keluar dari gelombang ketiga COVID-19

Kemenkes: Libur Panjang Selalu Jadi Potensi Peningkatan Kasus COVID-19Petugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SDN Johar Baru 03. Jakarta, Sabtu (22/1/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Sebanyak 14 provinsi telah mengalami penurunan kasus COVID-19 dan tujuh provinsi lainnya mulai melandai. Meski begitu, pemerintah belum memutuskan apakah Indonesia sudah keluar dari gelombang ketiga pandemik atau belum.

"Karena memang kita melihat adanya potensi lonjakan kasus yang bisa terjadi akibat libur panjang pada minggu ini. Kita berharap kita sudah melewati (gelombang ketiga), karena kemarin 64 ribu adalah kasus tertinggi pascakondisi kita menghadapi Omicron. Kita tunggu bagaimana libur satu minggu kemarin ini bisa menjadi potensi lonjakan kasus, semoga tidak," ujar dia.

Baca Juga: [LINIMASA-9] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

3. Lebih dari 5,5 juta orang telah terpapar virus corona

Kemenkes: Libur Panjang Selalu Jadi Potensi Peningkatan Kasus COVID-19Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada warga di RT 05 Desa Sukaurip, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Kasus COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 325 orang meninggal dunia akibat virus corona.

Dari data Satgas COVID-19 per Selasa (1/3/2022), Jawa Tengah melaporkan kasus kematian tertinggi, yakni 65 kasus. Di urutan kedua, ada Jawa Timur dengan 49 kasus kematian. Ketiga, Jawa Barat 33 kasus, keempat DKI Jakarta 27 kasus, dan kelima Lampung dengan 22 kasus kematian.

Satgas COVID-19 juga mencatat ada 24.728 kasus baru COVID-19 di Tanah Air. Dengan demikian, total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia mencapai 5.589.176 kasus selama pandemik COVID-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 539.214 kasus masih aktif, turun 15.484 dari Senin (28/2/2022).

Jawa Barat menjadi provinsi dengan tambahan kasus baru tertinggi, tepatnya 4.570 kasus COVID-19. Lalu di posisi kedua ada DKI Jakarta yang melaporkan 3.634 kasus baru. Ketiga, Jawa Timur dengan 2.761 kasus baru COVID-19, keempat Jawa Tengah yang melaporkan 2.340 kasus baru, dan kelima Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatatkan 1.600 kasus baru.

Selain itu, Satgas COVID-19 mencatat jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 39.887 orang hari ini. Dengan demikian, jumlah keseluruhan kasus kesembuhan COVID-19 di Indonesia mencapai 4.901.302 kasus.

Jawa Barat mencatatkan penambahan kasus kesembuhan tertinggi, yakni 7.320 kasus. Lalu disusul Jawa Timur dengan 5.554 kasus, DKI Jakarta 5.258 kasus, Jawa Tengah 4.543 kasus, dan Banten 3.773 kasus.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya