Ketua DPRD Bela Anies soal Penghormatan Terakhir untuk Sekda Saefullah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi membela Gubernur Anies Baswedan dari kritik yang menyebut penghormatan terakhir untuk mendiang Sekretaris Daerah Saefullah melanggar protokol COVID-19. Menurut Pras, apa yang dilakukan untuk Saefullah merupakan spontanitas sebagai rekan kerja dan sahabat.
"Ini spontan dari semua pegawai di pemda dan inisiatif Kepala Kepegawaian DKI untuk penghormatan terakhir Pak Sekda," kata Pras saat dihubungi, Jumat (18/9/2020).
1. Wakil Gubernur Riza Patria juga beri pembelaan
Senada dengan Pras, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya juga mengatakan bahwa kegiatan yang dipimpin Anies itu merupakan bentuk penghormatan terakhir untuk Saefullah. Sebab, kata Riza, Saefullah telah berjasa dan berdedikasi selama puluhan tahun untuk Ibu Kota.
"Pak Sekda bekerja tulus dan ikhlas. Pagi, siang, sore, malam selama ini, memberi pelayanan membangun Jakarta. Kami semua memberi penghormatan terakhir, ujar Riza pada Kamis, 17 September 2020.
Baca Juga: Anies dan DPRD DKI Beri Penghormatan Terakhir untuk Sekda Saefullah
2. Saefullah meninggal karena COVID-19
Saefullah meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Rabu, 16 September 2020 karena menderita COVID-19 dan sejumlah penyakit penyerta. Dia meninggal pada pukul 12.55 WIB dan dimakamkan di Rorotan, Jakarta Utara dengan protokol COVID-19.
3. Penghormatan terakhir untuk Sekda Saefullah disebut langgar protokol COVID-19
Sebelumnya, prosesi penghormatan terakhir untuk Saefullah di Balai Kota pada Rabu, 16 September 2020 menuai kritik. Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan menilai hal itu melanggar protokol kesehatan COVID-19.
"Seseorang yang positif COVID-19 seharusnya langsung dibawa dan dimakamkan segera sesuai protokol kesehatan," ujar Tigor.
Baca Juga: DKI: Pengkritik Pelepasan Jenazah Sekda Gak Paham Etika Birokrasi