Ketua KPK Singgung Politik Uang yang Kerap Terjadi di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyinggung soal politik uang yang kerap terjadi di Indonesia. Ia meminta publik tidak 'berteriak' adanya politik uang, kalau masih menerima.
"Jangan sampai kita berteriak 'jangan ada money politic', ternyata masyarakat menerima juga," ujar Firli, Kamis (8/12/2022).
1. Ketua KPK nilai suara rakyat tak bisa diperjualbelikan
Firli menilai suara rakyat seharusnya tidak dapat diperjualbelikan. Menurutnya hal ini tidak akan terjadi apabila suara rakyat dianggap sebagai suara Tuhan.
"Kalau kita meyakini suara ralyat adalah suara Tuhan, maka tidak ada jual beli suara," jelasnya.
Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri: Dulu Ada 21 DPO, Sekarang Setidaknya Ada 5
2. KPK kerja sama dengan KPU dan Bawaslu
Editor’s picks
KPK juga telah bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. Hal ini dilakukan untuk mencegah praktik korupsi dari proses politik di Indonesia.
"Kami selalu komunikasi dengan KPU (dan)Bawaslu terakit dengan tahapan pemilu yang akan dilakuan," ujar Firli.
3. KPK telah upayakan bangun integritas bagi partai politik
Tak hanya itu, KPK juga telah berupaya membangun integritas partai politik. Salah satu caranya dengan membuat program Politik Cerdas Berintegritas (PCB) yang diikuti 20 partai politik secara bergilir.
"Kita sungguh bersyukur karena ada respons baik dari pengurus parpol di mana mereka mengharuskan, beberapa partai mengharuskan, untuk mencalonkan diri sbegai caleg, harus memiliki sertifikat tentang telah mengikuti pendidikan PCB," ujar Firli.
Baca Juga: Masuk Kerawanan Pemilu, Bawaslu Waspadai Politik Uang Bentuk Digital