Kisah Porter Stasiun, Terpaksa Cuti 7 Bulan karena Tak Ada Penumpang

"Saya cuma berdoa, ikhtiar, sabar," ucap porter stasiun itu

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 sangat berdampak pada semua aspek kehidupan. Salah satu yang ikut terdampak adalah pekerjaan porter di stasiun-stasiun kereta api.

Selama ini, porter menggantungkan nasibnya pada penumpang kereta api. Mereka akan menawarkan tenaganya untuk membantu penumpang membawa barangnya. Kini, hal itu sulit terjadi karena aktivitas bepergian masyarakat dibatasi selama pemerintah menerapkan PPKM.

1. Porter stasiun terpaksa pulang kampung karena gak ada penumpang

Kisah Porter Stasiun, Terpaksa Cuti 7 Bulan karena Tak Ada PenumpangPotret porter di Stasiun Gambir. (dok. IDN Times/Istimewa)

Hal ini dibenarkan oleh Ketua Porter Stasiun Gambir, Riswanto. Bahkan, ia sampai harus 'cuti' dari pekerjaannya selama tujuh bulan karena tak ada penumpang kereta.

"Memang penumpang turun (sekitar) 90 persen, apalagi pandemik pertama kan kereta vakum, (porter) pada pulang semua. Saya sendiri lama di Jawa Timur, 7 bulan. Agustus akhir baru ke sini," ujarnya saat ditemui IDN Times.

Baca Juga: Kisah Dosen Tidak Pernah Buka Kamera Saat Kuliah Daring, Ternyata..

2. Terpaksa bekerja serabutan demi hidupi keluarga

Kisah Porter Stasiun, Terpaksa Cuti 7 Bulan karena Tak Ada PenumpangANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Saat berada di Jawa Timur, Riswanto mengaku harus bekerja serabutan demi menghidupi keluarganya yang terdiri dari seorang istri dan tiga orang anak. Ia berusaha mencukupi kebutuhan keluarganya meski pendapatan berkurang dari biasanya.

"Manusia gak ada cukupnya. Misalnya sedikit ya dicukupin. Kalau rezeki kita lebih ya beli daging ayam misalnya, kalau gak ada tempe tahu, kalau gak ada ya sama urap. Ya dicukup-cukupin," ujarnya.

3. Pandemik COVID-19 sempat membuatnya stres

Kisah Porter Stasiun, Terpaksa Cuti 7 Bulan karena Tak Ada PenumpangSuasana Stasiun Kereta di tengah pandemik COVID-19 (Dok. Humas KAI)

Riswanto mengaku sempat stres dan marah karena pandemik COVID-19. Namun, ia selalu berdoa dan berikhtiar supaya bisa menghadapi cobaan ini.

"Saya cuma berdoa, ikhtiar, sabar. Alhamdulillah istri sabar, tapi anak kadang enggak. Namanya anak-anak kita maklumin. Dulu apa-apa bisa dibeliin, sekarang susah," ujarnya.

4. Riswanto berharap pandemik reda biar bisa bayar utang

Kisah Porter Stasiun, Terpaksa Cuti 7 Bulan karena Tak Ada PenumpangIlustrasi Utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia berharap pandemik COVID-19 bisa segera mereda dan kehidupan kembali pulih seperti sedia kala. Riswanto mengaku ingin segera melunasi utang-utangnya yang ia pinjam untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

"Mau kerja saja, balikin uang utang buat makan. Terus terang saja kemarin sampai ngutang buat biaya hidup, tapi dicicil dikit-dikit kalau ada lebihan. Motor saya jual buat makan," ujarnya.

5. Riswanto berharap bantuan dari Jokowi

Kisah Porter Stasiun, Terpaksa Cuti 7 Bulan karena Tak Ada Penumpang(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selain itu, Riswanto berharap uluran tangan presiden untuk memberinya bantuan. Sebab, ia merasa presiden Joko "Jokowi" Widodo belum pernah menjangkau para porter di stasiun kereta.

"Mau minta bantuan dari pak Presiden, soalnya kita selama ini belum pernah dikasih bantuan," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Haru Dosen Hadiri Sidang-Wisuda Pakai Alat Bantu Pernapasan  

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya