LBM Eijkman Duga Banyak Suspect Virus Corona yang Tak Periksakan Diri

Karena tidak semua yang terpapar sakit berat, hanya demam

Jakarta, IDN Times - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan tidak semua orang yang terpapar virus corona mengalami sakit berat. Biasanya orang yang tertular akan mengalami gejala demam tinggi dan tidak semuanya meninggal dunia.

“Yang meninggal itu hanya sebagian kecil, yang sembuh juga banyak,” kata Amin dalam diskusi Crosscheck di Jakarta Pusat, Minggu (8/3).

1. Ada yang terpapar namun tidak memeriksakan diri ke dokter

LBM Eijkman Duga Banyak Suspect Virus Corona yang Tak Periksakan DiriIlustrasi (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Amin menjelaskan, banyak orang yang terpapar dan tertular tidak memeriksakan diri ke rumah sakit karena hanya demam. Karena tidak ke dokter maka tidak ada indikasi untuk diperiksa.

Amin menduga di Indonesia ada juga orang-orang yang tertular atau terpapar tapi tidak mengetahuinya karena tidak sakit.

"Kemungkinan sakit tapi tidak berat, nah itu yang harus kita cari, apalagi kalau yang dekat dengan pasien positif virus corona,” ujarnya.

Baca Juga: Tahap-tahap Tes Virus Corona di RSUP Persahabatan, Biaya Rp705 Ribu

2. Pemerintah harus cari orang yang gak pernah kontak dengan pasien positif tapi punya gejala

LBM Eijkman Duga Banyak Suspect Virus Corona yang Tak Periksakan Diri(Penyemprotan pesawat dengan disinfektan untuk menghindari penyebaran virus corona) IDN Times/Candra Irawan

Menurutnya saat ini pemerintah harus memeriksa orang-orang yang punya gejala terindikasi tapi tidak pernah berinteraksi dengan pasien positif terjangkit virus corona. Sebab, demam merupakan infeksi namun tidak semua infeksi adalah corona.

“Yang harus dicari adalah orang demam tinggi, tiba-tiba batuk, dan dalam waktu singkat bertambah berat, jangan-jangan ada kontak (dengan pasien),” ujarnya.

3. Tidak bisa melakukan pemeriksaan acak seperti di Tiongkok

LBM Eijkman Duga Banyak Suspect Virus Corona yang Tak Periksakan DiriANTARA FOTO/China Daily via REUTERS/wsj/djo

Amin menjelaskan bahwa di Tiongkok pemeriksaan virus corona dilakukan pemerintah terhadap masyarakat secara acak. Sebab, Tiongkok merupakan wilayah episentrum dari virus tersebut sehingga semua orang dianggap tertular virus. Menurutnya cara seperti itu tak bisa dilakukan di Indonesia

“Nah, untuk Indonesia terlalu berat kalau melakukan itu. Yang bisa kita lakukan adalah, kalau sudah jelas kontak dengan pasien positif maka harus diperiksa,” tuturnya.

Baca Juga: Virus Corona: Apa Itu Virus? Ini Asal Muasal dan Cara Terbentuknya

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya