Mengenang Sutopo BNPB Lewat Buku Biografi Terjebak Nostalgia

Sutopo memilih Najwa Shihab untuk membuat buku biografinya

Jakarta, IDN Times - Mantan Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia karena penyakit kanker paru stadium 4 B. 

Semasa hidupnya Sutopo dikenal sebagai humas yang giat bekerja dan ramah dengan jurnalis. Bahkan ketika ia tengah berjuang melawan kanker, ia masih sibuk melayani pertanyaan wartawan seputar bencana alam.

Hampir dua bulan setelah kepergiannya, buku biografi berjudul 'Sutopo Purwo Nugroho: Terjebak Nostalgia' resmi diluncurkan. 

1. Sutopo memilih Najwa Shihab untuk menulis buku biografi tentangnya

Mengenang Sutopo BNPB Lewat Buku Biografi Terjebak NostalgiaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sekitar awal Maret 2019, Sutopo sempat mengirimkan pesan kepada jurnalis mengenai tawaran untuk menulis sebuah buku biografi tentangnya sejak kecil hingga saat permintaan itu dibuat. Ia pun akhirnya memilih Founder Narasi Tv, Najwa Shihab dari sekian orang yang menerima tawarannya itu.

“Ketika saya menghubungi Pak Topo untuk mengonfirmasi pesan itu, dia langsung bersemangat. ‘Mbak Nana, ternyata ada beberapa orang yang mau menuliskan dan menerbitkan, tapi saya mau pilih sama mbak Nana saja ya’. Terharu rasanya. Saya kemudian mengajak sahabat saya Fenty Effendy, penulis sekaligus host Buka Buku di Narasi dan penerbit Lentera Hati untuk bertemu Pak Topo di Narasi, dan mulailah proses penulisan itu,” ujar Najwa di Jakarta, Minggu (1/9).

Baca Juga: Aktif di Twitter, Berikut Cuitan-Cuitan Menarik Mendiang Sutopo 

2. Sutopo ingin kisah hidupnya menginspirasi banyak pihak

Mengenang Sutopo BNPB Lewat Buku Biografi Terjebak NostalgiaIDN Times / Helmi Shemi

Najwa mengatakan, Sutopo ingin kisah hidupnya diabadikan dalam sebuah buku karena berharap kisah hidupnya menjadi inspirasi banyak orang. Najwa pun berharap banyak orang seperti Sutopo.

"Sebetulnya itu adalah niatan Pak Sutopo supaya semua bisa tergerak dan belajar dari pengalaman hidup Pak Sutopo. Itu alasan utamanya," ujarnya.

3. Penulis hanya butuh dua minggu untuk menulis buku biografi Sutopo

Mengenang Sutopo BNPB Lewat Buku Biografi Terjebak NostalgiaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Buku setebal 200 halaman ini berkisah tentang pahit dan manis perjalanan Sutopo semasa hidupnya. Selain Sutopo, Fenty Effendy sebagai penulis buku juga mewawancarai 10-12 orang lain seperti keluarga, guru, rekan sekolah, kuliah, dan rekan kerjanya.

Fenty cukup terbantu dengan kebiasaan Sutopo yang rapi dalam mengarsipkan sesuatu dan runut dalam bercerita. Ia pun hanya butuh dua minggu untuk menyelesaikan buku biografi Sutopo.

"Ini buku ada empat bab, 16 tulisan, 200an halaman ditulis. Ini rekor nih karena baru kali ini saya bisa menulis 16 tulisan dalam dua minggu, itu rekor selama ini," ujar Fenty.

Baca Juga: [FOTO] 10 Momen Haru Saat Pemakaman Sutopo BNPB di Boyolali

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya