New Normal Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI: Jangan Ketakutan Mencekam!

#NormalBaru bukan berarti bebas

Jakarta, IDN Times - Wacana new normal atau tatanan kehidupan kelaziman baru #HidupBersamaCorona, telah digaungkan pemerintah untuk dilaksanakan di sejumlah daerah, termasuk Jakarta. Hal tersebut membuat pro dan kontra di tengah mayarakat, lantaran ada yang khawatir karena virus corona atau COVID-19 masih ada, sementara ada yang menilai wacana ini perlu dilakukan demi membangkitkan perekonomian.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik buka suara terkait rencana kehidupan baru tinggal bersama virus corona. Ia berharap ketika normal baru dilaksanakan di ibu kota ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir, angka penambahan virus corona menjadi minim atau bahkan nol kasus.

"Nol kan bukan berarti tidak ada virus. Tapi bukan juga kita terlampau ketakutan yang mencekam. Ya sudah buat aja new normal. Misalkan dibuka mal tapi protokol kesehatan tetap jalan," ujar dia, Rabu (27/5).

1. New normal bukan berarti bebas

New Normal Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI: Jangan Ketakutan Mencekam!IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Ketua DPD Gerindra Jakarta ini meminta ketika normal baru telah diterapkan, pengawasan dari Pemprov DKI Jakarta juga lebih diperketat lagi. Tujuannya agar masyarakat lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

"New normal itu kan berarti bukan bebas segala-galanya. Masih dalam pembatasan, misalnya social distancing-nya jalan, pakai maskernya jalan," ujar Taufik.

Baca Juga: Jubir Presiden: Tiga New Normal Ini Bisa Akhiri Pandemik COVID-19

2. Masyarakat diminta tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan urgen

New Normal Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI: Jangan Ketakutan Mencekam!Warga beraktivitas di Terminal Blok M, Jakarta, Jumat (27/3) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Taufik pun mengimbau masyarakat agar lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan dan mengurangi pertemuan bila tak ada keperluan urgen, ketika normal baru sudah dijalankan di ibu kota. Sehingga angka penyebaran COVID-19 tidak meledak ketika normal baru telah terlaksana.

"Kalua gak penting ngapain keluar kan," ujar dia.

3. New normal akan dimulai dari wilayah yang sudah dianggap aman

New Normal Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI: Jangan Ketakutan Mencekam!Dok. Setkab/Agus Suparto

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan pemerintah akan segera memulai skenario new normal atau kenormalan baru. Namun, penerapan kenornalan baru itu tidak dilakukan secara serentak, melainkan akan dimulai dari wilayah-wilayah yang dianggap sudah aman atau penyebaran virusnya semakin turun.

"Kita mulai untuk tatanan baru ini, kita coba di beberapa provinsi, kabupaten dan kota yang memiliki R0 di bawah satu, dan juga pada sektor-sektor tertentu yang kita lihat di lapangan bisa melakukan, mengikuti tatanan normal baru yang ingin kita kerjakan," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5).

#NormalBaru merupakan tatanan kehidupan baru, di mana masyarakat harus hidup berdampingan #HidupBersamaCorona. Tatan baru ini menjadi pilihan pemerintah agar aktivitas kehidupan tetap berjalan di tengah pandemik virus corona, dengan aturan-aturan atau protokol kesehatan.

Protokol kesehatan tersebut seperti memakai masker di tempat keramaian, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan menjaga kondisi kesehatan tubuh agar tidak mudah terserang virus corona.  

Baca Juga: Jelang New Normal, Jokowi Minta Kesiapan Setiap Daerah Dicek

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya