Novel Baswedan Sedih Pimpinan KPK Berani Menantang Hukum

Novel Baswedan yakin kesedihannya juga dirasakan rakyat

Jakarta, IDN Times - Penyidik nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku sedih. Hal itu karena menurutnya Pimpinan KPK era Firli Bahuri seolah melawan hukum hingga membuat dirinya dan 55 pegawai gagal TWK lainnya harus dipecat.

"Jadi saya kira permasalahan yang terjadi sekarang, ini hal yang menunjukkan pimpinan KPK seperti berani menantang hukum. Ini yang tentunya saya sebagai penegak hukum yang sudah lebih dari 20 tahun sedih ya," ujar Novel di depan Gedung C1 KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (15/9/2021).

1. Novel Baswedan sebut KPK punya rakyat, bukan cuma pimpinan

Novel Baswedan Sedih Pimpinan KPK Berani Menantang HukumPergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) demo KPK (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Novel menegaskan KPK bukan milik pimpinan, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, ketika KPK dipimpin oleh orang yang berani melanggar hukum, yang berani menantang hukum, dan diduga setidaknya berani merasa di atas pemerintah adalah hal yang luar biasa.

"Bagaimana mungkin penegak hukum yang bisa kita harapkan, ketika yang bersangkutan adalah orang-orang yang berani melawan hukum itu kesedihan yang luar biasa," ujarnya.

Baca Juga: Novel Baswedan Cs Diberhentikan dari KPK 30 September 2021

2. Novel Baswedan sadar dalam memberantas korupsi akan banyak musuh yang berat

Novel Baswedan Sedih Pimpinan KPK Berani Menantang HukumPegawai nonaktif KPK lakukan aksi protes di depan Gedung KPK pada Rabu (15//9/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Novel mengaku sadar bahwa dalam memberantas korupsi akan ada musuh yang berat dan lawan yang banyak. Namun, hal itu tak menyurutkan niat Novel mengambil jalan melawan korupsi.

"Kami akan selalu sampaikan bahwa setiap langkah yang kami lakukan kami sadar dengan segala risikonya, dan kami akan berbuat dengan sebaik-baiknya," ujar Novel.

"Setidaknya sejarah akan mencatat bahwa kami telah berupaya untuk berbuat yang baik kalaupun ternyata negara memilih atau pimpinan KPK kemudian dibiarkan untuk tidak dikoreksi atau diperbaiki perilakunya yang melanggar hukum, setidak-tidaknya itu masalahnya terjadi bukan karena kami, kami telah berupaya memberantas korupsi dengan sungguh-sungguh, ternyata justru malah kami yang diberantas," tambahnya.

3. Novel Baswedan yakin kesedihannya juga dirasakan seluruh rakyat Indonesia

Novel Baswedan Sedih Pimpinan KPK Berani Menantang HukumPenyidik senior KPK Novel Baswedan. (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Bagi Novel hal ini merupakan kesedihan serius. Ia yakin kesedihan ini juga dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

"Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi apalagi ketika melihat ternyata pimpinan KPK merasa berani di atas pemerintah, berani di atas hukum, berani melamggar hukum dengan terang-terangan dan serius," ujarnya.

Baca Juga: Ada Pegawai Diminta Mundur dan ke BUMN, Novel: Itu Penghinaan! 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya