Paus Fransiskus Serukan Dialog untuk Akhiri Konflik di Afghanistan

"Saya turut khawatir dengan situasi di Afghanistan"

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus turut khawatir dengan kondisi di Afghanistan yang tengah berkonflik. Pimpinan Vatikan itu menyerukan adanya dialog untuk mengakhiri konflik di Afghanistan sehingga masyarakat dapat hidup damai, aman dan saling menghormati.

"Saya turut khawatir dengan situasi di Afghanistan. Saya minta Anda berdoa bersama dengan saya kepada Tuhan yang damai agar gemuruh senjata berakhir dan solusi ditemukan di meja perundingan," kata Paus dalam khotbahnya seperti dilansir ANTARA, Minggu (15/8/2021).

1. Paus sebut dialog satu-satunya jalan agar masyarakat hidup damai

Paus Fransiskus Serukan Dialog untuk Akhiri Konflik di AfghanistanMantan Mujahidin memegang senjata untuk mendukung pasukan Afghanistan dalam perang mereka melawan Taliban, di pinggiran provinsi Herat, Afghanistan, Sabtu (10/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Jalil Ahmad.

Paus Fransiskus menilai dialog merupakan satu-satunya cara agar masyarakat di Afghanistan dapat hidup dengan damai. Ia berharap semua pihak saling menghormati.

"Hanya dengan cara ini penduduk negara itu kembali ke rumah mereka, hidup damai dan aman dalam suasana saling menghormati," ujarnya.

Baca Juga: [BREAKING] Ashraf Ghani Dikabarkan Lengser, Afghanistan Dipimpin Taliban

2. Taliban sudah kuasai seluruh ibu kota provinsi

Paus Fransiskus Serukan Dialog untuk Akhiri Konflik di AfghanistanANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz

Diberitakan sebelumnya, saat ini Taliban telah mengusasi seluruh ibu kota provinsi dan hampir seluruh kota besar di Afghanistan. Terakhir, Taliban berhasil menguasai Kota Jalalabad di timur Afghanistan.

Sementara itu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani disebut sebuah sumber tengah mempertimbangkan untuk mundur dari kekuasaannya.

3. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani disebut akan mengungsi

Paus Fransiskus Serukan Dialog untuk Akhiri Konflik di AfghanistanPresiden Afghanistan Ashraf Ghani, Diskusi IMC, WEF 2020 di Davos, Swiss (IDN Times/Uni Lubis)

Akibat konflik ini, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan keluarganya disebut bakal mengungsi usai negaranya dikuasai oleh Taliban. Seorang sumber News18 yang dikutip IDN Times mengatakan Ashraf juga mempertimbangkan untuk mundur sebagai salah satu rencana.

"Para pemimpin bertemu karena situasinya sangat buruk. Presiden masih memikirkannya dan ada kemungkinan dia mundur,"  kata sumber kepada News18 yang dikutip pada Minggu (15/8/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Taliban Tunggu Penyerahan Kekuasan Afghanistan secara Damai

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya