PDIP: Anies Gak Pernah ke Lapangan, Masyarakat DKI Jadi Gak Tertib! 

Masyarakat DKI dinilai perlu dididik untuk taati aturan

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, diingatkan anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak, untuk bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan kasus positif COVID-19 atau virus corona di ibu kota pada tiga hingga empat pekan mendatang.

Peringatan itu diutarakan Gilbert lantaran ia melihat banyak masyarakat berkerumun tanpa jarak dan masker saat Hari Raya Idulfitri.

"Imbauan atau kata-kata saja tidak cukup, tetapi masyarakat harus dididik," ujarnya, Selasa (26/5).

1. Anies diminta jangan hanya ingatkan masyarakat

PDIP: Anies Gak Pernah ke Lapangan, Masyarakat DKI Jadi Gak Tertib! Peninjauan Kesiapan Penerapan Prosedur Standar New Normal di Sarana Publik, Jakarta, 26 Mei 2020 (Youtube/Sekretariat Presiden)

Gilbert meminta Anies tidak hanya sekadar mengingatkan masyarakat untuk patuh terhadap peraturan seperti yang dilakukannya di hadapan media massa. Namun, perlu ada pengawasan yang tegas agar masyarakat benar-benar patuh.

"Masyarakat Indonesia di luar negeri bisa tertib dan WNA di Indonesia berubah tidak tertib karena semua tidak ada aturan yang tegas," jelasnya.

Baca Juga: Anies: DKI Bisa Terapkan New Normal Setelah 4 Juni Kalau Kasus Turun

2. Anies dinilai tidak tegas

PDIP: Anies Gak Pernah ke Lapangan, Masyarakat DKI Jadi Gak Tertib! (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi B ini menilai, Pemprov DKI Jakarta khususnya Anies, tidak tegas. Menurutnya, ketidaktegasan itu disebabkan karena Anies gak pernah ke lapangan ketika pandemik COVID-19 berlangsung.

"Malah beberapa Wali Kota, termasuk yang perempuan, lebih berani sebagai bukti keseriusan dan ketegasan dengan turun ke lapangan," ujarnya.

3. Anies diminta mendidik masyarakat seperti di Vietnam, Taiwan, dan Thailand

PDIP: Anies Gak Pernah ke Lapangan, Masyarakat DKI Jadi Gak Tertib! Umat Muslim melaksanakan salat Idulfitri di Thai Islamic Center di Bangkok, Thailand, Minggu (24/5). (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/foc)

Meski demikian, Gilbert menilai langkah Anies mencegah pemudik masuk ke Jakarta sudah tepat. Namun, ia mengingatkan Anies bahwa penularan lokal sama berbahayanya.

"Melonggarkan PSBB tanpa ketegasan, hanya imbauan atau kata-kata saja hanya akan membuat peningkatan risiko gelombang kedua yang lebih besar. Masyarakat harus dididik seperti yang dilakukan di Vietnam, Taiwan, dan Thailand sebagai negara yang berhasil menangani wabah," jelasnya.

Baca Juga: Anies Baswedan: Perilaku Masyarakat Tentukan Perpanjangan Masa PSBB

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya