Penggusuran Sunter Dinilai Buah Simalakama Anies Baswedan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI yang membidangi masalah pembangunan, Nova Harivan Paloh buka suara soal penggusuran di kawasan Sunter, Jakarta Utara yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Ia mengumpamakan penggusuran itu seperti buah simalakama. Sebab, penataan merupakan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) namun terpaksa mengorbankan warga.
"Kalau gak dikerjakan ini program prioritas," jelas Nova saat dihubungi wartawan, Senin (18/11).
1. Komisi D DPRD DKI Jakarta menyarankan Pemprov DKI Jakarta menyosialisasikan sejak lama
Menurut Nova, sebelum menggusur idealnya Pemprov DKI memberi sosialisasi pada warga setidaknya setahun sebelum eksekusi sehingga mereka punya cukup waktu untuk bersiap.
"Jangan buru-buru (menggusur). Kalau kita mau pindahin warga ya kasih tempat juga yang layak untuk mereka tinggal," ujarnya.
Baca Juga: Warga Sunter: Kami Semua Pendukung Anies, Kenapa Digusur?
2. Setiap pemimpin bisa saja memiliki janji kampanye, tapi harus mendahulukan prioritas program
Editor’s picks
Menurutnya, Pemprov DKI harus mengedepankan program yang menjadi prioritas pembangunan ketimbang mempersoalkan masalah janji kampanye. Terlebih penataan saluran air yang ada di kawasan Sunter Agung itu masuk dalam program Rencana Pembangunan Jangan Menengah Daerah (RMPJD) DKI Jakarta.
Setiap pemimpin bisa saja memiliki janji kampanye. Namun, bila sudah berbenturan dengan program prioritas maka kepala daerah itu harus mendahulukan apa yang menjadi prioritas utama.
"Sekarang bilang janji kampanye, tapi ini juga program utama. Kalau enggak ada ini nanti tercapai enggak target pencapaian lima tahun," kata Nova.
3. Warga Sunter pertanyakan janji kampanye Anies
Seperti diberitakan Antara, warga korban penggusuran sempat menayakan janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tidak menggusur. Mereka pun masih bertahan hidup di puing-puing sisa penggusuran.
"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur? Katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," kata warga bernama Subaidah, Sabtu (16/11).
Baca Juga: Emak-emak Mengamuk Banting Kursi Tolak Penggusuran di Sunter