Petugas Keamanan KPK Pakai Rompi Antipeluru Imbas Bom di Astana Anyar

Bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar terjadi pagi tadi

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperketat pengamanan dengan memberikan perlindungan khusus para petugas keamanan di lingkungannya.

Pantauan IDN Times, para petugas keamanan tersebut memakai rompi anti peluru saat bekerja.

Apakah ini merupakan imbas dari bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat?

Baca Juga: [BREAKING] Ada Ledakan Keras di Astana Anyar, Kota Bandung

1. KPK lakukan langkah preventif usai peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar

Petugas Keamanan KPK Pakai Rompi Antipeluru Imbas Bom di Astana AnyarPetugas Keamanan KPK memakai rompi anti peluru. (IDN Times/Aryodamar)

Juru Bicara KPK, Ali Fikri, membenarkan pengetatan pengamanan tersebut dilakukan karena ada peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. Menurutnya, hal itu adalah langkah preventif yang sudah sesuai standar operasional prosedur.

"Iya sebagai langkah preventif sesuai standar pengamanan personel dan obyek vital yang di lingkungan KPK," ujar Ali, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Astana Anyar, Mabes Polri Kerahkan Densus 88

2. Seorang polisi meninggal dunia akibat bom bunuh diri Polsek Astana Anyar

Petugas Keamanan KPK Pakai Rompi Antipeluru Imbas Bom di Astana AnyarLedakan Diduga Bom Bunuh Diri Terjadi di Polsek Astana Anyar Bandung. (dok. IDN Times/Istimewa)

Diketahui, ada seorang pria membawa motor biru menerobos masuk ke Polsek Astana Anyar dan meledakkan bom bunuh diri. Peristiwa itu terjadi pada Rabu pagi.

Akibat perbuatannya, seorang anggota Polsek Astana Anyar meninggal dunia. Selain itu, ada tiga polisi luka berat dan empat luka ringan.

Baca Juga: Agus, Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Mantan Napi Teroris

3. Kapolri klaim pelaku bom bunuh diri Astana Anyar protes UU KUHP yang baru disahkan

Petugas Keamanan KPK Pakai Rompi Antipeluru Imbas Bom di Astana AnyarMotor yang digunakan pelaku bom bunuh diri. (dok. IDN Times/Istimewa)

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, bom bunuh diri itu diduga untuk memprotes UU KUHP yang baru disahkan DPR. Sebab, di motor pelaku terdapat tulisan menolak pengesahan RUU KUHP.

Sigit mengungkapkan, pelaku adalah bekas napi terorisme yang baru bebas pada 2021. Sosok itu adalah Agus Sujarno alias Agus Muslim.

Baca Juga: Bom yang Meledak di Polsek Astana Anyar Bandung Berisi Paku

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya