Prabowo: Menang Pilpres Gak Perlu Sebar Ujaran Kebencian 

Prabowo mengaku tak haus kekuasaan

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Prabowo Subianto mengimbau pendukungnya untuk tak menyebar hoax dan ujaran kebencian baik di media sosial maupun di dunia nyata. 

Permintaan tersebut diutarakannya ketika memberi sambutan pada Haul Akbar KH Abdullah Syafi'ie ke-33 di Pesantren Al Quran KH Abdullah Syafi'ie Syafi'iyah, Pulo Air, Jalan Sukabumi-Cianjur, Kecamatan Sukalarang, Jawa Barat, Minggu (7/10). 

Apa kata Prabowo soal maraknya hoax di masa kampanye Pilpres 2019 ini?

Baca Juga: Koalisi Prabowo-Sandi Minta Dana IMF Dialihkan untuk Bencana

1. Prabowo terharu karena pendukungnya semakin banyak

Prabowo: Menang Pilpres Gak Perlu Sebar Ujaran Kebencian IDN Times/Irfan Fathurochman

Dalam kesempatan itu Prabowo mengklaim bahwa dukungan terhadap dirinya dan Sandiaga Uno semakin besar hingga membuatnya terharu. Meski demikian dirinya tak mau pendukungnya terlibat dalam penyebaran kebencian dan hoax saat berkampanye. 

"Saya terharu dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat. Namun, berjuang memenangkan Pilpres 2019 gak perlu sebar ujaran kebencian," ujarnya seperti dilansir Antara. 

Baca Juga: Kubu Prabowo Kritik Pertemuan IMF di Bali, Menkeu Era SBY Angkat Suara

2. Selalu berdoa agar tak mengkhianati rakyat

Prabowo: Menang Pilpres Gak Perlu Sebar Ujaran Kebencian ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Prabowo juga mengaku bahwa jiwanya selalu bergetar setiap kali berada di kalangan masyarakat. Bahkan dirinya selalu berdoa agar tak membuat rakyat kecewa. 

"Saya selalu berdoa agar tak mengecewakan harapan dan kepercayaan rakyat," ujarnya.

3. Prabowo bantah dirinya haus kekuasaan

Prabowo: Menang Pilpres Gak Perlu Sebar Ujaran Kebencian IDN Times/Irfan Fathurochman

Tak hanya itu, dirinya menuturkan bahwa rakyat harus cukup pangan dan ekonomi harus untuk rakyat bukan sebaliknya. Selain itu, sumber kekayaan alam harus dikelola dengan baik. Hal tersebut lah yang masih diperjuangkannya. 

"Ini perjuangan saya, bukan karena haus kekuasaan tapi haus keadilan. Alim Ulama selalu memberi tahu tugas pemimpin untuk tidak membiarkan kemiskinan berlanjut dan menegakkan keadilan," kata dia..

Baca Juga: Survei SMRC: Jokowi Unggul 60 persen, Prabowo 28 persen

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya