Profil Iis Edhy Prabowo, Istri Menteri KKP yang Ikut Ditangkap KPK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Istri Menteri Kelautan dan Perikatan (KKP) Edhy Prabowo, Iis Rosita Dewi juga ikut ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (25/11/2020) dini hari. Ia merupakan anggota DPR Komisi V periode 2019-2024.
Edhy dan Iis ditangkap KPK saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Keduanya baru saja pulang dari Hawaii, Amerika Serikat.
Berikut profil singkat Iis Rosita yang dirangkum IDN Times.
1. Iis lulusan S2 Manajemen SDM Universitas Trilogi
Iis Edhy Prabowo merupakan perempuan kelahiran Jakarta pada 17 Mei 1970. Mengutip situs DPR, kader Partai Gerindra ini merupakan lulusan S1 Sastra Inggris STBA Lia Jakarta dan S2 Manajemen SDM Universitas Trilogi.
Ia tercatat aktif di sejumlah organisasi. Berikut daftarnya:
- Ketua RINDRA DPR (2018 - sekarang)
- Ketua Pembina PIRA JABAR (2017 - sekarang)
- Ketua Komunitas Mojang Priangan (2017 - sekarang)
- Anggota PIRA DPR (2014 - 2018)
- Sekretaris PIRA DPR-RI (2010 - 2014)
- Anggota Persaudaraan Istri Anggota DPR (2009-sekarang)
- Anggota Perempuan Indonesia Raya (2009-2017)
Baca Juga: 17 Orang Ditangkap KPK, Termasuk Istri Edhy Prabowo dan Pejabat KKP
2. Istri Edhy Prabowo ini punya kekayaan Rp7,1 miliar
Iis Edhy Prabowo tercatat terakhir melaporkan harta kekayaannya kepada KPK pada Desember 2019. Ia tercatat memiliki harta senilai Rp7.171.286.613.
Harta itu terdiri dari utang Rp230 juta, tanah dan bangunan Rp4,3 miliar, alat transportasi dan mesin Rp890 juta, harta bergerak lainnya Rp1,9 miliar, Kas dan setara Kas Rp236,5 juta.
3. Iis pernah berjanji menyuarakan hak perempuan di DPR
Saat baru terpilih menjadi anggota DPR 2019-2024, Iis mengaku ingin menyuarakan hak-hak perempuan. Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Barat II itu mengatakan bahwa ia ingin mencontohkan kepada kaum perempuan agar tidak ragu untuk terjun ke dunia politik.
Politik menurut Iis adalah cara dan seni yang identik dengan keindahan, oleh karenanya butuh juga sentuhan wanita. Tidak bisa dipungkiri, keterwakilan perempuan dalam sebuah partai politik saat ini masih sangat rendah, terutama yang ada di Fraksi Partai Gerindra.
Baca Juga: Terjadi Ketegangan, Ini Kronologi Penyidik KPK ke Kantor Edhy Prabowo