PSI Tuding Ada Korupsi dalam Pengadaan Robot Damkar Pemprov DKI

Robot itu dibeli Pemprov DKI seharga Rp8 miliar dari Austria

Jakarta, IDN Times - Anggota fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari Komisi A DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan, mengkritik keras pembelian robot pemadam kebakaran (Damkar) oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta.

Menurutnya, pengadaan itu di saat-saat seperti ini belum tepat.

"Menurut kami belum waktunya, belum tepat guna, belum tepat sasaran. Belum tepat guna artinya kami melihat masih banyak tugas Dinas Gulkarmat adalah terkait dengan penyediaan air hydrant dan juga quick respond lebih ditingkatkan," jelas August dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/9/2020) sore lalu.

1. Kritik PSI sudah disampaikan

PSI Tuding Ada Korupsi dalam Pengadaan Robot Damkar Pemprov DKIIDN Times/Gregorius Aryodamar P

August mengaku, kritik itu telah ia lontarkan langsung kepada Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, pada rapat Komisi A, Senin (31/8/2020). August mengungkapkan, dalam rapat tersebut Satriadi berdalih Rp8 miliar yang digelontorkan untuk membelinya sudah termasuk mobil yang membawa robot LUF60 dan suku cadang.

"Tapi, pada kenyataannya tim ahli kami (menemukan) di Singapura itu harga Rp4,4 miliar sudah termasuk (mobil dan suku cadang)," jelas August.

Baca Juga: Ini Kelebihan 2 Robot Pemadam Kebakaran Seharga Rp40 M Punya DKI

2. PSI tuding ada unsur korupsi dalam pengadaan robot pemadam kebakaran

PSI Tuding Ada Korupsi dalam Pengadaan Robot Damkar Pemprov DKI(IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

August kembali memaparkan bahwa Satriadi mengakui bahwa ada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sekitar Rp840 juta dari harga LUF60 itu. Menurutnya, hal itu merupakan pengakuan bahwa lelang pengadaan barang itu dilakukan dengan dana mahal dan merugikan keuangan daerah.

Kemudian, August juga menjelaskan bahwa Dinas Gulkarmat mengklaim telah memproses pengembalian dana temuan BPK itu ketika ditanya fraksi PSI soal proses pengembalian dana tersebut.

"Untuk itu kami meminta supaya ada transparansi. Bila perlu kami minta KPK memasuki wilayah pelelangan Damkar itu karena dengan temuan BPK sebesar Rp840 juta, itu sudah menunjukkan adanya unsur tipikor menurut kami," jelas August.

3. Robot LUF60 dibeli dari Austria

PSI Tuding Ada Korupsi dalam Pengadaan Robot Damkar Pemprov DKI(IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Sebelumnya diberitakan IDN Times, Satriadi mengungkapkan bahwa robot damkar berjenis LUF60 itu didatangkan dari Austria seharga Rp8 miliar. Satriadi menjelaskan robot ini bisa masuk ke daerah kecil yang tak bisa dijangkau mobil pemadam kebakaran.

"LUF60 itu bisa masuk ke gang-gang kecil. Dia bisa menyedot asap dan pemadaman juga," ujar Satriadi pada Kamis, 12 Februari 2020.

LUF60 hanya memiliki tinggi 135 sentimeter, sehingga bisa mengatasi kebakaran di terowongan Moda Raya Terpadu (MRT). Robot tersebut mampu menyemprotkan air dalam bentuk water fog, water canon, dan foam dengan jangkauan mencapai 70-80 meter.

Robot LUF60 juga mampu menggeser dan memindahkan material kebakaran dengan berat maksimal 600 kilogram, untuk mempermudah menjangkau sumber api. Pengoperasiannya menggunakan baterai yang dapat bertahan beroperasi selama enam jam.

"Ini kan menggunakan remote control, dari remote control-nya berjarak antara 500 meter sampai 1 kilometer," kata Satriadi.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Pamerkan 2 Robot Pemadam Senilai Rp40 Miliar

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya