SMRC: Meski Diterpa Sejumlah Isu, KPU dan Bawaslu Masih Dipercaya

Namun, isu kotak suara kardus picu kecurangan jadi sorotan

Jakarta, IDN Times - Direktur Riset Saiful Munjani Research and Consulting (SMRC), Deni Irvani mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan SMRC, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) masih dipercaya sekitar 80 persen warga meski sempat diterpa sejumlah isu.

Survei SMRC dilakukan terhadap 1.620 responden secara acak pada 24-31 Januari 2019 menggunakan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling) .

1. Ada sejumlah isu yang tak dipercayai responden

SMRC: Meski Diterpa Sejumlah Isu, KPU dan Bawaslu Masih DipercayaIDN Times / Aan Pranata

Deni mengatakan, masyarakat tak begitu mudah percaya pada isu yang dapat mengurangi legitimasi KPU dan Bawaslu. 

Seperti isu tujuh kontainer yang membawa 70 juta surat suara palsu dari China misalnya, hanya sedikit responden percaya kebenaran hal tersebut.

"Hanya empat persen warga percaya bahwa 70 juta surat suara palsu itu ada," ujarnya dalam konferensi pers Rilis Survei Nasional SMRC, “Pilihan Presiden dan Integritas Penyelenggara Pemilu", di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).

2. Jumlah responden yang percaya kotak suara kardus jadi sumber kecurangan dengan yang tidak percaya seimbang

SMRC: Meski Diterpa Sejumlah Isu, KPU dan Bawaslu Masih DipercayaIDN Times/Nofika Dian

Meski demikian, isu kotak suara dari kardus ditanggapi seimbang oleh responden. Pihak yang percaya bahwa hal tersebut bisa jadi sumber kecurangan dan yang tidak percaya berada di kisaran 35 persen.

"Pemilih terbelah antara yakin dan tidak bahwa kotak suara bisa jadi sumber kecurangan," kata Deni.

Baca Juga: Survei SMRC: Jokowi Unggul 60 persen, Prabowo 28 persen

3. Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di survei

SMRC: Meski Diterpa Sejumlah Isu, KPU dan Bawaslu Masih DipercayaANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sementara itu, Deni mengatakan bahwa 54,9 persen responden memilih Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin ketimbang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno andai Pemilu dilakukan saat ini. Jumlah tersebut lebih besar dari yang diraih Prabowo-Sandiaga yakni hanya 32,1 persen.

Deni menambahkan, masih ada 13 persen responden yang belum menentukan pilihan. Namun, Jokowi-Ma'ruf tetap menang andai seluruhnya memilih Prabowo-Sandiaga sekalipun.

4. Meski unggul signifikan, hasil akhir masih mungkin berubah

SMRC: Meski Diterpa Sejumlah Isu, KPU dan Bawaslu Masih DipercayaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Menurut Deni, selisih ini secara statistik memang signifikan. Namun, kedua kubu tak boleh menganggap proses ini sudah selesai karena peluang berubah masih sangat mungkin terjadi.

"Kalau kita amati dari survei elektabilitas, preferensi politik itu tak pernah stabil begitu terus. Itu bisa berubah-ubah tergantung situasi, kampanye, berbagai isu dan seterusnya yang akan ada selama 38 hari ke depan. Jadi, buat 01 tak boleh merasa sudah selesai. Ini kan hasil survei, perilaku pemilih masih bisa berubah," katanya.

Baca Juga: Survei SMRC: Prabowo-Sandiaga Hanya Raih 32,1 Persen Suara

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya