Soal Mural Kritik Jokowi, Mahfud Tantang Masyarakat Buktikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD membantah pemerintah tengah berburu para pembuat mural bernada kritik ke pemerintah. Menurutnya hal itu hanya keributan yang terjadi di dunia maya.
"Rasanya belum ada yang ditangkap," kata Mahfud dalam program diskusi TVRI, Rabu (25/8/2021) malam.
Baca Juga: Jokowi Instruksikan Polri Tak Reaktif soal Mural 404: Not Found
1. Mahfud sebut penghapusan mural adalah soal ketertiban
Mahfud mengklaim penghapusan mural adalah masalah ketertiban. Sebab, menurutnya mural itu dibuat di ruang publik yang melanggar ketertiban.
"Kalau gambarnya bagus, di tempat netral, itu gak apa-apa. Kalau misalnya gambar jorok, bukan menyangkut soal politik ya kan pasti dihapus," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Hentikan Penyelidikan Mural 404:Not Found
2. Mahfud heran dengan tudingan pemerintah memburu pembuat mural
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengaku heran dengan tudingan yang menyebut pemerintah berburu pembuat mural. Bahkan, ia berani menantang siapa saja yang bisa membuktikan tudingan itu.
"Itu sebenarnya tidak ada perburuan yang sifatnya pidana sampai sekarang. Itu kok dibuatnya seperti ada yang ditangkap? Siapa yang ditangkap? (ini ributnya) di ruang digital saja," ujar Mahfud.
3. Mural di berbagai daerah dihapus petugas
Sekadar informasi, sejumlah mural bernada kritikan terhadap pemerintah di berbagai daerah langsung dihapus aparat pemerintah daerah. Mural tersebut antara lain "Jokowi 404 Not Found" di Tangerang, "Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit" di Pasuruan, dan "Tuhan Aku Lapar" di Tangerang.
Polisi pun memburu pembuat mural tersebut, seperti yang terjadi di Tangerang. Bahkan, di media sosial sempat beredar foto warga ditangkap aparat kepolisian karena membuat kritikan kepada pemerintah di sablon baju.
Baca Juga: Mural Jokowi 404 Dijadikan Desain Kaos, Pria Tuban Minta Maaf