Survei: 77 Persen Warga Jakarta Anggap Enteng Penularan COVID-19

Warga ibu kota tak mengenal orang yang terpapar COVID-19

Jakarta, IDN Times - Dalam survei yang dilakukan laporcovid.org bersama dengan Social Resilience Lab, Nanyang Technological University (NTU) menyebutkan, mayoritas warga Jakarta masih menganggap enteng penularan COVID-19 atau virus corona.

Sebanyak 77 persen warga DKI Jakarta menganggap potensi penularan COVID-19 memiliki risiko kecil. Data tersebut didapat dari hasil survei secara acak terhadap 154.471 warga ibu kota.

"Mereka menganggap dirinya tidak akan terkena COVID-19. Sangat kecil kemungkinannya untuk terkena," kata Peneliti Social Resilience Lab Sulfikar Amir dalam keterangan pers yang disiarkan virtual,  Minggu (5/7/2020).

1. Sebanyak 94 persen responden tidak mengenal orang yang pernah terpapar COVID-19

Survei: 77 Persen Warga Jakarta Anggap Enteng Penularan COVID-19(Pasien COVID-19 di Texas, Amerika Serikat) ANTARA FOTO/REUTERS/Callaghan O'Hare

Selain itu, Sulfikar menyebut, terdapat 94 persen warga DKI yang tidak mengenal orang yang pernah terpapar virus corona. Menurut dia, data tersebut berimplikasi pada tingginya persentase warga yang menganggap risiko penularan COVID-19 kecil.

"Karena mereka belum melihat orang di sekililingnya terkena COVID-19," kata dia.

Baca Juga: Pengamat: Indonesia Gak Menyongsong New Normal, tapi New Backward!

2. Selama belum ada orang di lingkarannya terpapar COVID-19, maka seseorang merasa aman

Survei: 77 Persen Warga Jakarta Anggap Enteng Penularan COVID-19Ilustrasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Menurut Sulfikar, hal tersebut bisa menjadi masalah karena dalam membangun persepsi risiko seseorang akan dibentuk melalui gelembung sosial.

Selama belum ada orang dalam gelembung sosial yang terpapar COVID-19, kata dia, maka mereka merasa nyaman dan aman.

"Perasaan ini akan memengaruhi perilaku mereka dalam menjaga diri," ujar Sulfikar.

3. Jakarta dinilai belum siap new normal atau normal baru

Survei: 77 Persen Warga Jakarta Anggap Enteng Penularan COVID-19Warga berkerumun saat malam Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Patung Ondel-Ondel Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5/2020). Meski Provinsi DKI Jakarta masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) namun saat malam Idul Fitri 1441 H, sejumlah tempat di Ibu Kota masih ramai dengan kerumunan orang. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selain itu, Sulfikar menyebut, warga DKI belum siap masuk new normal. Menurut dia, warga di sebuah wilayah siap apabila indeks persepsi risikonya di atas empat, sementara di Jakarta hanya 3,3.

"Ini agak rendah dan cukup mengkhawatirkan. Kita bisa bilang Jakarta kurang siap memasuki new normal," kata dia.

4. Survei ini dilakukan terhadap 206.550 warga DKI yang tersebar di lima kota administrasi

Survei: 77 Persen Warga Jakarta Anggap Enteng Penularan COVID-19Kota Jakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Survei ini dilakukan terhadap 206.550 warga DKI yang tersebar di lima kota administrasi Jakarta, dengan hasil valid sebesar 154.471 orang.

Survei online melalui platform Qualtrics dan disebar melalui media sosial Whatsapp ini, mewajibkan respondensnya mengisi 28 pertanyaan terkait enam variabel penelitian utama.

Variabel tersebut adalah persepsi risiko, pengetahuan, informasi, proteksi diri, modal sosial dan ekonomi. Dari keenam variabel, persepsi risiko memiliki angka terkecil.

"Bisa dilihat persepsi risiko paling kecil hanya 2,48. Ini sangat memprihatinkan," ujar Sulfikar.

Baca Juga: Survei NTU: Warga DKI Jakarta Disebut Belum Siap New Normal COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya