Wagub DKI: Pelajar Jakarta Rata-rata Isap 11,25 Batang Rokok Sehari

Survei digelar di Jakarta Barat dan Selatan

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan Pemprov DKI Jakarta pernah melakukan survei terhadap 2.113 pelajar tingkat SMP dan SMA di Jakarta Barat dan Selatan. 

"Ditemukan 36 persen siswa pernah merokok," kata Riza Patria tanpa menyebutkan kapan survei tersebut digelar dalam Webinar bersama Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Minggu (20/9/2020).

Fakta lain yang mengejutkan adalah para pelajar tersebut rata-rata menghabiskan 11,25 batang rokok dalam sehari

1. Riza Patria mengatakan anak-anak bisa menghabiskan 11,25 batang rokok sehari

Wagub DKI: Pelajar Jakarta Rata-rata Isap 11,25 Batang Rokok SehariWagub DKI Jakarta Riza Patria di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Riza mengaku terkejut. Sebab berdasarkan survei yang dilakukan, usia anak-anak terpapar rokok adalah tujuh tahun. Selain itu, rata-rata bisa menghabiskan 11,25 batang rokok per harinya.

"Menurut hemat kami, inilah silent pandemi dalam bentuk lain pada anak-anak saat ini yang ironisnya dikemas begitu indah" kata Riza.

Baca Juga: Sejarah Marlboro, Dulunya Brand Rokok Perempuan

2. Anak-anak disebut mudah terpapar iklan rokok

Wagub DKI: Pelajar Jakarta Rata-rata Isap 11,25 Batang Rokok SehariWakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra ini mengatakan, hasil survei juga menunjukkan bahwa anak-anak mudah terpapar iklan rokok. Sebanyak 89 persen anak, kata Riza, mulai merokok karena iklan bilboard dan 62,7 persen karena iklan di media elektronik dan cetak.

"Riset juga menunjukkan anak kita mulai merokok 46 persen disebabkan oleh iklan rokok, 41 persen karena kegiatan yang disponsori industri rokok, dan 29 persen ketika melihat iklan rokok," ujar Riza.

3. Riza Patria prediksi perokok anak mencapai 15,9 juta anak apabila tak diatur secara tegas

Wagub DKI: Pelajar Jakarta Rata-rata Isap 11,25 Batang Rokok SehariIlustrasi Cukai Rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Eks anggota DPR ini setuju apabila segala bentuk promosi rokok dilarang dan harga rokok dinaikkan. Selain itu, menrutnya iklan rokok juga perlu diatur secara tegas.

"Jika tidak ada upaya serius, maka 2030 jumlah perokok anak akan mencapai 15,8 juta atau 15,91 persen," jelasnya.

Baca Juga: Pemerintah Tambah Rp500 Ribu untuk Bansos, Mensos: Jangan Beli Rokok!

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya