Wakil Ketua DPRD DKI Desak Mendikbud Gerak Cepat Siapkan New Normal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menantikan gerak cepat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, untuk segera berinovasi dan menerapkan sistem pendidikan yang sesuai dengan era new normal atau normal baru. Menurut dia kebijakan saat ini belum memberi kepastian untuk pendidikan anak.
"Kami para pendidik butuh solusi konkret," ujar Zita dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Sabtu (6/6) malam.
1. Kurikulum belajar di rumah belum jelas
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai belajar dari rumah yang sejauh ini dilakukan, belum memiliki kurikulum yang jelas untuk menjadi panduan. Selain itu, kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan dinilai belum adaptif terhadap teknologi, sehingga perlu dipersiapkan.
"Mas Menteri sendiri juga terkejut akses internet belum merata," ujar Anjani.
Baca Juga: BEM-SI Kembali Layangkan Surat Terbuka Tantang Nadiem Makarim Audiensi
2. Mendikbud diminta membuat sistem belajar terpadu nasional
Editor’s picks
Putri Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, Nadiem kompeten pada bidang informasi teknologi (IT) dan memiliki latar belakang di bidang perusahaan rintisan (startup).
Hal itu membuat Zita yakin bahwa Nadiem mampu menciptakan inovasi pada bidang pendidikan dalam menghadapi kenormalan baru.
"Saya kira pasti bisa bikin Inovasi terapkan sistem belajar terpadu online nasional," ujar dia.
3. Mendikbud diminta tak menunggu virus corona hilang
Perempuan satu-satunya di kursi pimpinan DPRD DKI Jakarta 2019-2024 ini meminta Nadiem tak menunggu virus corona atau COVID-19 hilang dari Indonesia terlebih dahulu. Menurut dia sistem pendidikan harus segera berinovasi sesuai zaman.
"Dari pada HP anak-anak pake untuk nonton YouTube dan lain-lain, tolong mas Menteri buatkan online aplikasi terpadu holistik yang bisa diaplikasikan, bahkan diwajibkan pakai selama PSBB untuk seluruh anak Indonesia. Saya yakin ini bukan saja jadi terobosan tapi sumber ladang pahala untuk mas menteri," ujar dia.
Baca Juga: Mahasiswa Kritik Mendikbud Lewat Twitter, Ini Kata Pengamat Pendidikan