[WANSUS] Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga dan Perkantoran

Bergejala ringan, ia kini jalani isolasi di Wisma Atlet

Jakarta, IDN Times - Pasien virus corona yang tidak memiliki gejala dan bergejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di Wisma Atlet. Hingga Jumat (2/10/2020), terdapat 4.267 orang pasien yang menjalani perawatan di bekas tempat menginap atlet Asian Games 2018 itu.

Dari jumlah tersebut, salah satu yang ikut menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet adalah Aji. Jurnalis di salah satu media massa itu sudah 9 hari berada di sana.

Kepada IDN Times, ia berbagi cerita pengalamannya tinggal di Wisma Atlet.

1. Bagaimana bisa tertular virus corona?

[WANSUS] Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga dan PerkantoranIlustrasi virus corona (IDN Times/Sukma Shakti)

Awalnya, kakak sepupu gue 13 September dinyatakan positif karena tepapar teman kantor. Karena di rumah tinggal bareng, satu rumah berusaha buat swab test. Setelah tes, semua orang di rumah satu per satu positif COVID-19.

Setelah kakak sepupu gue yang kena, om gue yang usianya 69 tahun juga kena. Terus kakak ipar sepupu, kakak sepupu, tante, dan gue yang terakhir. Dari berenam cuma gue yang isolasi mandiri di Wisma Atlet karena gejala ringan, yang lainnya ada di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Bintaro dan Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Jadi gue bisa dibilang kena klaster kantor sama klaster keluarga, lah.

2. Gejala apa yang dirasakan?

[WANSUS] Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga dan PerkantoranIlustrasi virus corona (IDN Times/Sukma Shakti)

Jadi waktu awal beberapa orang di rumah sudah mulai positif kan gue bantu ngurusin segala macamnya. Terus, karena ada kontak sama yang positif jadi gue, kakak sepupu cewek dan cowok, sama tante gue swab test 15 September.

Tanggal 17-nya gue ada gejala, tapi hasik swab masih belum keluar. Yang gue rasain waktu itu ada demam dan pusing. Akhirnya gue jalan ke klinik dan dikasih macam-macam obat. Pas di Wisma Atlet gue cuma batuk-batuk saja.

Baca Juga: Begini Prosedur Isolasi Mandiri untuk OTG COVID-19 di Wisma Atlet

3. Semua orang dirawat, keadaan rumah saat ini gimana? Apa lingkungan rumah tahu soal ini?

[WANSUS] Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga dan PerkantoranIlustrasi penyemprotan disinfektan. IDN Times/Debbie Sutrisno

Gue gak tahu tetangga pada tahu apa gak. Soalnya gue cuma lapor sama Dinas Kesehatan dan Puskesmas saja. Setelah ada kasus positif, rumah gue disemprot disinfektan dibantuin teman.

Waktu sudah ada yang positif, keluarga gue dari Garut ada yang datang bantu- bantu. Walau pun interaksi terus sama kita, tapi dia negatif.

4. Orang itu kan berinteraksi di rumah yang sama, kok bisa negatif?

[WANSUS] Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga dan PerkantoranIDN Times/Debbie Sutrisno

Ini pendapat pribadi saja sih. Kayanya dia bisa negatif karena semenjak datang dari Bogor selalu pakai sarung tangan, maskernya dua, alat makannya dicuci sendiri, dan gak dicampur.

Terus juga ke mana- mana selalu pakai hand sanitizer sama semprot-semprot disinfektan. Bahkan, dia gak pernah pakai AC di mobil waktu nganter-nganter gue.

5. Apa yang ada di pikiran lo waktu tahu ada banyak keluarga di rumah positif sampai akhirnya ikutan positif COVID-19?

[WANSUS] Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga dan PerkantoranIlustrasi virus corona (IDN Times/Sukma Shakti)

Mencoba gak panik dan memberi info yang benar sih ke keluarga. Karena gue ada gejala ringan, sempat minta isolasi mandiri saja di rumah. Tapi pas sudah positif aturannya berubah.

Pas gue yang ikutan positif COVID-19 juga gak panik karena sebelumnya sudah ngurusin keluarga yang positif. Kemudian, gue gak mikirin tertular di mana tapi gerak cepat ambil keputusan harus apa.

Baca Juga: Haru! Balita 2 Tahun Menangis Sendiri di Ruang Isolasi RS Wisma Atlet 

6. Tinggal di Wisma Atlet bawa apa saja dari rumah? Aktivitasnya selama di sana ngapain saja?

[WANSUS] Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga dan PerkantoranSuasana di dalam Rumah Sakit Darurat COVID 19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (Dok. IDN Times/Istimewa)

Gue bawa baju doang sama obat pribadi. Di sini gak ada aktivitas rutin. Dibebasin mau jogging sama jemur pagi atau sore, terserah pasien. Kalau bosen gue nonton Netflix atau ngobrol lewat telepon.

Di sini masih bisa pesen online, nanti ada porter yang anterin tapi cuma waktu tertentu saja. Kalau gak ada porter, barang yang dikirim kurir bisa ditaruh di tenda gitu nanti kita ambil sendiri tapi harus izin sama petugas. Kayak gitu harus dilakuin soalnya kan masih terinfeksi.

7. Keadaan di sana gimana?

[WANSUS] Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga dan PerkantoranSuasana di dalam Rumah Sakit Darurat COVID 19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (Dok. IDN Times/Istimewa)

Jadi gue tinggal di tempat mirip apartemen dua kamar tidur gitu. Di dalamnya ada dapur, ruang tamu, dan kamar mandi. Setiap hari biasanya ada suster atau perawat yang stanby di setiap lantainya. Fasilitas dan tenaga kesehatannya mantap banget karena lengkap dan siaga 24 jam.

Keadaan di sini sudah kaya bandara atau stasiun, ramai banget. Apalagi waktu masih nunggu dapat kamar, banyak yang bawa koper dan tas gede gitu kayak boarding di bandara.

Kayaknya karena ramai gue juga butuh waktu buat dapat kamar yang gue tinggalin sekarang. Jadi, gue sampai di Wisma Atlet itu jam 3 sore dan baru dapat kamar sementara jam 1 paginya. Kemudian, jam 7 pagi gue baru dapat kamar yang sekarang di pakai.

8. Setelah nanti sembuh kan lu bakal kembali ke rumah bareng keluarga lagi. Apa hal yang mau lo lakuin setelah sembuh?

[WANSUS] Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga dan PerkantoranFoto aerial suasana kendaraan melintas di Bundaran HI, Jakarta, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Gue pengin jalan-jalan naik mobil keliling Jakarta, sudah kangen, bosan di sini. Tapi gue cuma di dalam mobil saja. Gue sih gak khawatir sama orang di rumah karena semuanya sudah positif COVID-19, tapi gue khawatir sama keluarga inti di Garut. Ada sedikit keraguan di hati gue.

Tapi kalau virus itu datang lagi, itu takdir Allah. Kita ya tetap harus menjaga protokol kesehatan.

Baca Juga: Cerita Sopir Bus Sekolah Antar Anak-anak Pasien COVID ke Wisma Atlet 

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya