Warga Bodetabek Cuma Butuh E-KTP untuk Masuk ke Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan warga Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) yang hendak masuk ke ibu kota hanya perlu menunjukkan KTP elektronik (E-KTP) di perbatasan Jakarta. Hal itu dilakukan menyusul ditariknya pos pengecekan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dari perbatasan Jabodetabek ke perbatasan Jakarta dengan Bodebek.
"Mereka yang Jabodetabek cukup menunjukkan e-KTP, bahwa dia penduduk Bogor ya silakan masuk," ujar Syafrin di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/6)
1. Warga non-Jabodetabek tetap diminta SIKM
Syafrin mengatakan, nantinya petugas di pos pemeriksaan akan memeriksa warga Bodetabek yang masuk. Jika memiliki e-KTP yang membuktikan dirinya warga Bodetabek, maka akan diizinkan masuk Jakarta.
"Begitu dia tidak mampu menunjukkan e-KTP Bogor misalnya atau Bekasi ya kita tanyakan SIKM. Jika tidak memiliki SIKM ya mohon maaf silakan putar balik," jelasnya.
Baca Juga: Hari Ini Kasus COVID-19 di Jakarta Bertambah 147, Total 8.423 Orang
2. Ada 36 cek poin di perbatasan Jakarta
Editor’s picks
Sebelumnya, Syafrin pernah mengatakan ada 36 cek poin di perbatasan kota Jakarta. Lokasi cek poin tersebut antara lain berada di Pos Polisi Kamal, Pos Polisi Kalideres, Pos Polisi Jalan Raya Bekasi di Ujung Menteng, dan Pos Polisi Jalan Raya Kalimalang di Jalan Lampiri. Syafrin menjelaskan, nantinya cek poin tersebut akan dijaga petugas gabungan.
"Ada petugas Dishub, Satpol PP, dan TNI," jelas Syafrin
3. Masyarakat diminta kurangi pergerakan tak perlu
Syafrin mengingatkan bahwa saat ini Jakarta baru memasuki masa transisi pelaksanaan PSBB. Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pergerakan tidak penting.
"Lebih baik berada di rumah, kemudian tetap menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan yang ditetapkan, jaga jarak aman, selalu gunakan masker, rajin cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun. Dengan upaya ini, kita berharap segera lepas dari pandemik COVID-19 dan dapat beraktivitas kembali sebagaimana biasanya, tentu dengan situasi normal baru atau new normal," ujarnya pada Senin (8/6).
Baca Juga: Wagub DKI Jakarta: Masyarakat di Pasar Paling Rentan Tertular COVID-19