Warga Sunter: Kami Semua Pendukung Anies, Kenapa Digusur?

"Katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye."

Jakarta, IDN Times - Puluhan korban penggusuran di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara mempertanyakan janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat kampanye bahwa ia tidak akan pernah menggusur. Sebab, pada Kamis (14/11) mereka digusur demi menormalisasi saluran air.

"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur? katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," kata warga bernama Subaidah kepada Antara, Sabtu (16/11).

1. Sebanyak 1.500 personel gabungan menertibkan bangunan di Sunter

Warga Sunter: Kami Semua Pendukung Anies, Kenapa Digusur?Twitter/kominfotikJU

Seperti diberitakan Antara, sebanyak 1.500 personel gabungan dari Kepolisian, Satpol PP, dan PPSU menertibkan bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII. Penertiban itu berujung bentrok karena warga mempertahankan bangunan yang telah ditinggali puluhan tahun itu.

Hingga artikel ini dimuat, korban penggusuran masih bertahan di puing-puing bangunan bekas rumah mereka. Seorang warga bernama Ardi menegaskan, warga tak akan pindah meski dijanjikan rumah susun.

"Kita tak bisa pindah, usahanya memang di sini untuk cari makan," ujarnya.

Baca Juga: Meski Bersengketa, Jakpro Tetap Bangun Stadion BMW Sesuai Arahan Anies

2. Pemkot bantah lakukan penggusuran

Warga Sunter: Kami Semua Pendukung Anies, Kenapa Digusur?Twitter/kominfotikJU

Pemerintah Kota Jakarta Utara mengklaim tak menggusur warga Sunter. Camat Tanjung Priok Syamsul Huda menegaskan bahwa yang dilakukan pemerintah hanya menata dan menertibkan bangunan yang tak sesuai fungsinya. Ia mengklaim sudah melakukan semua itu sesuai aturan.

"Kami sudah mengimbau, surat peringatan tiga kali, menerima perwakilan warga di kantor hingga bertemu koordinator warga di tempat tinggal mereka," ujar Syamsul seperti dilansir Antara.

3. Penggusuran itu demi normalisasi saluran air

Warga Sunter: Kami Semua Pendukung Anies, Kenapa Digusur?Twitter/kominfotikJU

Syamsul menjelaskan bahwa penggusuran itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah menormalisasi saluran air sepanjang 400 meter dengan lebar enam meter. Menurutnya, wilayah itu rawan menyebabkan genangan saat musim hujan.

"Kami menata fasilitas umum dan sosial,bukan pemukiman. Kalau itu pemukimian namanya menggusur," jelasnya.

Baca Juga: Anies Takut Gusur Seribuan Bangunan di Pulau Reklamasi, Kenapa?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya