Bank Dunia Puji Konservasi Perairan Indonesia

Kawasan konservasi perairan di Indonesia kian banyak

Jakarta, IDN Times - Bank Dunia menyatakan Indonesia telah menunjukkan progres yang signifikan terhadap upaya dalam menjaga sekaligus mengembangkan kawasan konservasi perairan.

"Jadi, pemerintah Indonesia telah menunjukkan perkembangan signifikan terhadap upaya perlindungan terhadap kawasan konservasi perairan jika dibandingkan saat dekade yang lalu," ujar Senior Environment Specialist World Bank Ambroise Brenier saat diwawancarai di sela-sela acara penutupan COREMAP-CTI World Bank di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga: Bank Dunia Sebut Ekonomi Asia Akan Tumbuh Melambat, Indonesia Juga?

1. Indonesia terus kembangkan kawasan konservasi perairan

Bank Dunia Puji Konservasi Perairan IndonesiaIlustrasi pencemaran laut. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Dikatakan Ambroise, 30 tahun yang lalu tidak banyak kawasan konservasi perairan yang ada di Indonesia. Kondisi tersebut berbeda jika dibandingkan saat ini. Jumlah kawasan konservasi perairan kini jumlahnya cukup banyak di seluruh wilayah nusantara.

"Mereka (Pemerintah Indonesia) bahkan hingga saat ini terus mengembangkan kawasan konservasi perairan. Tidak hanya mengembangkan, namun Indonesia juga serius dalam mengelola kawasan konservasi agar kapasitas sumber daya alam dan manusia lebih baik lagi," sambungnya.

Baca Juga: Komunitas Nuansa Pulau, Gerakan Pemuda Bali Konservasi Terumbu Karang

2. Infrastruktur faktor penunjang kawasan konservasi perairan

Bank Dunia Puji Konservasi Perairan IndonesiaWalau Koral hanya menutupi 1% dari lantai laut tetapi 25% kehidupan laut tinggal di sana (edition.cnn.com)

Ambroise juga menyinggung soal kesiapan infrastruktur di kawasan konservasi perairan yang juga menjadi perhatian dari pemerintah Indonesia. Kesiapan infrastruktur dinilai oleh Ambroise mampu mendukung sejumlah aktivitas di kawasan konservasi perairan.

"Soal bagaimana mengelola kawasan konservasi perairan bisa dilakukan dengan mengambil pengetahuan dari program (COREMAP-CTI) yang sudah dilakukan di Raja Ampat, Papua Barat, dan Laut Sawu, NTT (Nusa Tenggara Timur)," kata Ambroise. 

 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya