Cegah Virus Corona, Ombudsman Desak Pemerintah Stop Pekerja Tiongkok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penyebaran virus Corona membuat seluruh negara melakukan antisipasi. Masing-masing negara membuat kebijakan preventif untuk mencegah masuknya virus mematikan itu.
Anggota Ombudsman Republik Indonesia La Ode Ida mengatakan, wabah virus Corona menjadi peringatan bagi pemerintah Indonesia agar lebih memperketat lagi aturan bagi pekerja asal virus itu berasal, Tiongkok.
"Perlindungan terhadap nyawa warga negara Indonesia lebih diutamakan, ketimbang investasi yang katanya banyak menyerap tenaga kerja," ujar dia seperti dikutip dari Antara, Minggu (26/1).
1. Ombudsman mendesak pemerintah segera keluarkan larangan masuknya pekerja asal Tiongkok
Ida mengimbau pemerintah agar segera mengeluarkan larangan masuknya warga asal Tiongkok, baik untuk bekerja maupun berwisata.
Sementara, bagi warga negara Negeri Tirai Bambu yang sudah terlanjur berada di Indonesia, bisa dilakukan pendataan.
"Dan dilakukan pemeriksaan khusus guna memastikan mereka terbebas dari virus mematikan itu," ucap dia.
2. Virus Corona menjadi masalah serius bagi Indonesia
Ida mengatakan virus Corona merupakan masalah serius yang harus cepat diselesaikan. Dia ingin pemerintah dapat menghindarkan warganya dari wabah tersebut. Terlebih lagi, virus itu sudah menjangkit beberapa negara. Korban jiwa pun berjatuhan.
"Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban asasi untuk melindungi warganya dari bahaya kontaminasi dari virus yang kemungkinan dibawa oleh para pekerja atau para wisatawan China," tutur dia.
3. Riset Ombudsman, para pekerja banyak bekerja di sektor pertambangan milik perusahaan asal Tiongkok
Selain itu, mayoritas warga Tiongkok cukup dominan masuk ke wilayah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, melalui Bandar Udara Soekarno Hatta Cengkareng menuju Kendari. Mereka umumnya buruh.
"Setiap hari ada dua pesawat (Batik pukul 03.00 dan Lion pukul 06.00) dengan penumpang lebih dari 70 persen adalah para buruh asal China itu," kata dia.
Baca Juga: Waspada Corona, Tagar #Tolaksementaraturischina Jadi Trending Topik