IMS 2020: Sandiaga Bicara Soal Rencana Pencabutan Subsidi Gas Melon

#IMS2020 Ada catatan yang perlu diperhatikan pemerintah

Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji pencabutan subsidi LPG 3 Kg atau gas melon. Nantinya, skema pemberian subsidi akan diubah dengan langsung memberikannya ke penerima manfaat. 

Pencabutan ini juga dilakukan agar pemberian subsidi bisa tepat sasaran. 

Pengusaha Saratoga, Sandiaga Uno setuju dengan langkah pemerintah tersebut. Namun, ada catatan yang perlu diperhatikan pemerintah, yaitu persoalan data. 

Pria yang juga merupakan politikus Gerindra menyampaikan agar kebijakan pencabutan subsidi diimbangi oleh data yang akurat. Sehingga nantinya subsidi bisa diberikan dengan tepat sasaran. 

"Sekarang ini pastikan dulu basis data terpadunya ada. Subsidi produk itu gak sustainable, harus diganti dengan subsidi per orang. Tapi kalau kita gak punya datanya, itu yang berbahaya," ujarnya usai menghadiri Indonesia Millennial Summit 2020 by IDN Media di The Tribata, Jakarta, Sabtu (18/1). 

Sandi juga mengingatkan pemerintah agar kebijakan yang dilakukan tidak semakin memberatkan ekonomi masyarakat. Apalagi masyarakat sudah terbebani oleh sejumlah kenaikan harga barang/jasa.

"Jadi jangan sampai memberatkan masyarakat terbebani harga-harga yang naik. BPJS naik, listrik naik, sekarang elpiji naik. Selama mereka bisa mendapatkan insentif yang langsung kepada mereka, itu jalan keluar yang diberikan untuk masyarakat," jelas Sandi. 

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan mendukung sepenuhnya kebijakan positif pemerintah. Namun, kebijakan itu harus diiringi dengan solusi yang baik untuk masyarakat. 

"Datanya harus diperkuat dan pastikan dulu ada pilot project dulu, jangan sampai kita launching tanpa kesiapan memadai," tegasnya. 

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times.

Baca Juga: IMS 2020: Kemiskinan Turun, Sandiaga Minta Pemerintah Tak Cepat Puas

https://www.youtube.com/embed/qR6JaX6AhQI

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya