Sosok Habibie di Mata Jimly Asshidiqie

Semangat Habibie, tidak pernah berhenti mencintai Indonesia

Jakarta, IDN Times - Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003-2008, Jimly Asshiddiqie mengenang sosok Presiden ke-3 RI Baharuddin Jusuf Habibie semasa hidupnya. Dia memuji semangat nasionalisme BJ Habibie.

"Kita semua seluruh anak bangsa merasa kehilangan. Saya sendiri sudah bertemu di RS. Perubahan dari dulu, semangat beliau luar biasa yang intinya beliau berharap kita ini jangan pernah berhenti mencintai Indonesia," ujarnya di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).

Jimly mengatakan Habibie punya harapan besar untuk kemajuan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, khususnya terkait Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta Iman dan Taqwa (Imtaq).

"Beliau berharap supaya SDM indonesia terus dipacu, ditingkatkan kualitasnya. Itulah yang selalu beliau tonjolkan. Pentingnya IPTEK dan Imtaq itu penting. Tapi terus menerus beliau mempromosikan kualitas SDM," ungkapnya.

Jimly menambahkan, Habibie juga kerap berbicara soal masa depan demokrasi Indonesia. Menurutnya, dasar sistem dari demokrasi Indonesia saat ini telah dibangun Habibie.

Pada eranya, Habibie telah melakukan beberapa kebijakan dalam demokrasi. Seperti pembuatan undang-undang (UU) untuk kebebasan pers, hingga menjadikan Bank Indonesia (BI) dan kejaksaan menjadi independen.

"Nah itu KPU pun meskipun belum ada dibuat independen karena dia punya impian besar sekali mengenai demokrasi. Bahkan dia atas tuntutan masyarakat bersedia mempercepat pemilihan umum, dan dia pun mengimpikan pemilu langsung dan itu dari pikiran beliau sendiri," jelas dia.

BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat. Ia tutup usia pada usia 83 tahun akibat gagal jantung. Habibie mengembuskan napas terakhirnya pukul 18.05 WIB.

Baca Juga: Sri Mulyani: Perjalanan Hidup Habibie adalah Inspirasi Kita Semua

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya