Varian COVID-19 India Masuk RI, Luhut: Ini Kesalahan Kita Ramai-ramai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Varian baru COVID-19 dari India yakni Delta telah menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Varian baru itu, telah mendominasi penyebaran kasus di Kudus, Jawa Tengah, lalu di DKI Jakarta, dan Bangkalan, Jawa Timur. Ketiga wilayah tersebut juga masuk menjadi zona merah COVID-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menilai menyebarnya varian COVID-19 India bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Masuknya varian India ini supaya bersama-sama kita bisa berkaca. Ini kesalahan kita ramai-ramai," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga: Ngeri! COVID-19 di Kudus, Jakarta, Bangkalan Didominasi Varian India
1. Mudik sudah dilarang tapi banyak masyarakat yang nekat
Menurut Luhut, penyebaran varian COVID-19 India yang begitu cepat tak lepas dari adanya masyarakat yang tetap melakukan mudik saat larangan telah diberlakukan. Luhut berharap agar kasus ini bisa menjadi renungan baik bagi semua pihak.
"Pemerintah sudah habis-habisan supaya stay at home tidak mudik, kemarin kita ramai-ramai, ini sekarang buahnya. Jadi kita semua melakukan perenungan," tuturnya.
Baca Juga: 30 Warga di 1 RW Kota Tangerang Positif COVID-19, Diduga karena Mudik
2. Banyak pemimpin kurang memberi contoh agar masyarakat tidak mudik
Luhut menyinggung masih ada pemimpin yang tidak memberi contoh kepada masyarakat agar tidak melakukan mudik. Hal itu berimbas pada masyarakat lain yang telah memilih untuk tetap di rumah.
"Kalau kita pemimpin tidak memberi contoh, ini dampaknya seperti sekarang. Banyak korban yang tanpa kita sadari langsung atau tidak langsung akibat kelakuan kita sendiri," terangnya.
3. Varian COVID-19 dari India lebih cepat menular, tapi tidak lebih mematikan
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa varian baru COVID-19 dari India lebih cepat menular, tapi tidak lebih mematikan. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tetap disiplin pada protokol kesehatan COVID-19.
"Walaupun tidak lebih mematikan ini perlu benar-benar kedua hal tadi dipercepat atau diperhatikan, implementasi di lapangan dan juga akselerasi vaksinasi," ujarnya.
Baca Juga: Varian Virus Corona India Merajalela, Inggris Perpanjang Lockdown