Fakta-fakta di Balik Varian Baru COVID-19 Mutasi B117

Tingkat penularan B117 lebih cepat dari virus corona aslinya

Jakarta, IDN Times - Genap satu tahun pandemik COVID-19 masuk Indonesia, sejak diumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2021. Tetapi sampai saat ini jumlah kasus di Indonesia terus bertambah, bahkan varian virus baru virus corona mutasi B117 sudah masuk Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengumumkan langsung temuan kasus virus corona asal Inggris itu, sebanyak dua kasus dari hasil penelitian.

Lantas, seperti apa fakta-fakta terkait varian baru COVID-19 mutasi B117, berikut rangkuman IDN Times:

Baca Juga: Menkes: Dua Kasus Mutasi Baru COVID-19 B117 Masuk RI dari Arab Saudi

1. Mutasi B117 pertama kali terdeteksi di Inggris pada September 2020

Fakta-fakta di Balik Varian Baru COVID-19 Mutasi B117Ilustrasi suasana Inggris. (IDN Times/Anata Siregar)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran mengatakan virus corona dari Inggris (B117) ini telah tercatat ada 25 persen kasus baru.

Varian ini menjadi salah satu pemicu lonjakan kasus baru COVID-19 di Inggris, ketika pertama kali dideteksi pada September 2020 virus ini cepat menyebar ke beberapa wilayah di Inggris.

Karena virus ini lebih cepat menyebar, Wamenkes mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar tidak menyepelekan COVID-19, apalagi varian baru ini.

2. Dua kasus mutasi R117 ditemukan di Indonesia

Fakta-fakta di Balik Varian Baru COVID-19 Mutasi B117Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam acara 1 Tahun Pandemi COVID-19, Inovasi Indonesia Untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi yang disiarkan secara daring, Selasa (2/3/2021) (Youtube.com/Kemenristek/BRIN)

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan varian baru mutasi B117 telah ditemukan di Indonesia, berdasarkan hasil penelitian dari 462 orang terdapat dua kasus yang dinyatakan sebagai virus baru.

Berdasarkan penemuan kasus baru tersebut, pemerintah pusat akan melakukan perketatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), guna mencegah penyebaran COVID-19 dengan tingkat penularan yang lebih besar dari virus aslinya.

"Ada berita yang saya terima dari satu tahun kita melakukan refleksi, kalau satu tahun yang lalu kita menemukan kasus 01 dan 02 COVID-19, tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa tempat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia," ujar dia dalam acara 1 Tahun Pandemi COVID-19, Inovasi Indonesia Untuk Indonesia Pulih Pasca-Pandemik yang disiarkan secara daring, Selasa, 2 Maret 2021.

3. Tingkat penularan B117 lebih besar sekitar 70 persen

Fakta-fakta di Balik Varian Baru COVID-19 Mutasi B117ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Hal yang perlu diwaspadai varian baru virus corona ini adalah daya penularan yang lebih cepat. Seperti yang dilansir ANTARA, varian ini memiliki potensi menular lebih dari 70 persen dari varian COVID-19 sebelumnya.

Sementara, varian lain, D614G, yang ditemukan di Tiongkok, juga 10 kali lebih menular, tetapi belum tentu virus ini mematikan dibandingkan varian sebelumnya.

Di Inggris kemungkinan B117 terkait dengan kemungkinan rawat inap dan kematian yang lebih tinggi daripada jenis aslinya.

4. Vaksin Pfizer dan AstraZeneca bantu cegah infeksi B117

Fakta-fakta di Balik Varian Baru COVID-19 Mutasi B117Vaksin AstraZeneca (cepi.net)

Beberapa upaya pencegahan yang dilakukan seperti vaksinasi, terdapat dua jenis vaksin yang dipercaya mampu mencegah infeksi B177.

Hasil awal studi laboratorium menunjukkan vaksin Pfizer/BioNTech menawarkan tingkat perlindungan yang baik terhadap mutasi B117. Meski masih dalam proses penelitian lebih lanjut, vaksin ini akan membantu melindungi dari B177.

Studi yang meneliti vaksin Oxford/AstraZeneca juga menunjukkan hasil yang menawarkan perlindungan yang baik untuk virus jenis B177. Efektivitas penggunaan vaksin Oxford/AstraZeneca tercatat 75 persen melawan strain Inggris, dibandingkan 84 persen melawan strain awal.

Baca Juga: Varian COVID-19 B177 Masuk RI, Adakah Vaksin untuk Cegah Infeksinya?

5. Kasus baru B117 masuk RI dari Arab Saudi

Fakta-fakta di Balik Varian Baru COVID-19 Mutasi B117Masjidi Haram, Makkah, mulai dibuka untuk salat bagi warga Arab Saudi sejak ditutup karena pandemik COVID-19, tujuh bulan lalu, Minggu (18/10/2020). (ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/pras.)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dua kasus COVID-19 mutasi baru B117 yang masuk Indonesia diduga berasal dari Arab Saudi. Kronologis kasus baru ini diduga terjaring dari ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang datang dari luar negeri dan dinyatakan terpapar COVID-19.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 pada 28 Desember 2020 hingga 18 Februari 2021, terdapat 1.092 WNI yang dinyatakan positif virus corona, dan sebanyak 354 WNI di antaranya datang dari Arab Saudi. Berdasarkan hasil penelitian dari 462 orang dua di antaranya terpapar virus mutasi B117.

Dari data yang dikutip akun media sosial resmi Kementerian Luar Negeri per 3 Maret 2021 tercatat ada 270 WNI yang sudah terpapar virus corona di Arab Saudi dan sebanyak 80 orang terpapar virus mutasi B117. Sedangkan 122 warga negara asing (WNA) sebanyak 122 orang terpapar virus corona ketika tiba di Indonesia yang mayoritas berasal dari Jepang dan Qatar. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya