Gunung Merapi Gugurkan Lava Pijar ke Arah Kali Krasak Hari ini

Guguran lava pijar dengan jarak luncur 400 meter

Jakarta, IDN Times – Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur 400 meter ke arah Kali Krasak. Selama pengamatan pada Kamis (14/1/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat 17 kali guguran lava pijar keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur 600 meter ke arah Hulu Kali Krasak.

1. Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar satu kali dalam hitungan 6 jam

Gunung Merapi Gugurkan Lava Pijar ke Arah Kali Krasak Hari iniWisatawan melihat letusan Gunung Merapi dari Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Rizky Tulus

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (15/1/2021) menyebut bahwa Gunung Merapi mengeluarkan satu kali guguran lava pijar dari pukul 00.00-06.00 WIB.

Dalam periode pemantauan tersebut BPPTKG mendapati ada 25 kali gempa guguran beramplitudo 4-12 mm dengan durasi 16-68 detik, dua kali gempa fase banyak beramplitudo 7-8 mm dengan durasi 8-9 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh beramplitudo 9 mm dengan durasi 238 detik.

Baca Juga: Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Pertama Sejak Status Siaga  

2. BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III

Gunung Merapi Gugurkan Lava Pijar ke Arah Kali Krasak Hari iniilustrasi pengamatan Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPPTKG dampak dari letusan Gunung Merapi diperkirakan sekitar radius lima kilometer dari puncak. Hal tersebut membuat BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

BPPTKG juga meminta kepada pelaku usaha dan pendaki untuk tidak melakukan kegiatan di Kawasan yang rawan terdampak letusan Merapi.

3. Pemda DIY pastikan layanan pengungsi Merapi

Gunung Merapi Gugurkan Lava Pijar ke Arah Kali Krasak Hari iniANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya memastikan layanan fasilitas untuk warga yang warga yang mengungsi di Glagaharjo untuk menghindari dampak peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Biwara memastikan kelompok rentan seperti para lanjut usia (lansia), balita, ibu hamil, serta disabilitas tetap mendapatkan pelayanan secara optimal di pengungsian dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Pelayanan di pengungsian tetap jalan, misalnya di Glagaharjo, Cangkringan (Sleman) ya harus tetap dilayani," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana saat jumpa pers secara virtual di Yogyakarta, seperti dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Gunung Merapi Aktif Lagi, Luncurkan Awan Panas Sejauh 600 Meter

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya