Ketua KPK Ingatkan Jangan Ada Praktik Korupsi Saat Hari Raya Natal

Banyak aparatur negara terjebak korupsi karena kado mewah

Jakarta, IDN Times - Pada perayaan Natal yang jatuh hari ini, Jumat 25 Desember 2020, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Filri Bahuri mengingatkan untuk menghindari praktik korupsi yang sering kali hadir saat hari raya, seperti suap menyuap sebagai bingkisan dan kado Natal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Guna menghindari praktik korupsi, Filri mengimbau umat Nasrani merayakan Hari Raya Natal dengan sederhana, seperti yang diajarkan Yesus. Begitu juga dalam Islam, harus memperlihatkan kehidupan sederhana seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

”Bukankah dalam ajaran Nasrani, Yesus memperlihatkan kesederhanaan hidupnya seperti hal yang diterapkan Rasulullah dan para nabi dalam agama Islam dan kehidupan sehari-hari,” kata Firli, seperti dikutip dari ANTARA, Jumat. 

Baca Juga: Ketua KPK: Kasus Korupsi di Jabar Paling Tinggi Sejak 2004

1. Firli ingatkan penyelenggara negara tidak terjebak praktik gratifikasi

Ketua KPK Ingatkan Jangan Ada Praktik Korupsi Saat Hari Raya NatalANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Firli juga mengingatkan kepada seluruh penyelenggara negara agar tidak larut dalam perayaan yang menyebabkan lonjakan hidup yang glamor dengan kado dan bingkisan, yang sering kali hadir di tengah-tengah perayaan hari besar agama seperti Hari Natal.

“Dalam kesempatan ini, saya ingatkan kepada rekan-rekan penyelenggara negara untuk tidak terjebak dalam praktik suap menyuap atau gratifikasi, seperti menukar bingkisan atau kado yang biasanya terjadi menjelang atau saat peringatan hari besar agama seperti Hari Natal,” ujar Filri

2. Banyak aparatur negara yang terjerembab dalam pusaran korupsi karena kado mewah

Ketua KPK Ingatkan Jangan Ada Praktik Korupsi Saat Hari Raya NatalWakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers dan sejumlah tersangka kasus OTT Bupati Kutai Timur di gedung KPK Jakarta, Jumat (3/7/2020) malam. ANTARA/HO-KPK/aa. (humas KPK)

Firli mengatakan, tidak sedikit dari abdi negara dan aparatur pemerintah yang meminta bingkisan atau kado mewah pada perayaan hari besar agama agar tampil glamor, yang pada akhirnya malah membuat mereka terlibat dalam pusaran korupsi.

“Pihak-pihak inilah yang memainkan taktik ‘sinterklas’, hanya memberi tak harap kembali, hingga telah banyak abdi negara yang tertipu daya hingga terjerembab dalam pusaran korupsi,” tuturnya.

3. Kesederhanaan Natal yang menciptakan semangat antikorupsi

Ketua KPK Ingatkan Jangan Ada Praktik Korupsi Saat Hari Raya NatalPersiapan jelang ibadah Natal, di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Gereja Katedral Jakarta akan menggelar misa malam Natal dan misa Natal 2020 dengan membatasi umat yang hadir untuk beribadah sebanyak 20 persen dari kapasitas gereja (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Menurut Firli, perayaan Natal bukan hanya tentang baju baru apalagi baju tersebut diperoleh dari hasil korupsi. Tetapi sebagai cara merefleksikan diri untuk senantiasa menyadari kekurangan, kelemahan, dan kesalahan diri sebagai umat yang beragama.

Selain itu, Firli juga ingin ada semangat antikorupsi di tengah pandemik COVID-19 agar dapat memanifestasikan cita-cita bangsa yakni dengan Indonesia yang maju, sejahtera, dan aman sentosa.

“Selamat merayakan Hari Natal, mari bersama kita tebar kasih dan selalu semai nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan di hati sanubari dengan semangat antikorupsi agar Indonesia maju, sejahtera, aman sentosa mulai dari Sabang sampai Marauke, Miangas hingga Pulau Rote, di mana kemajuan NKRI merupakan manifestasi cita-cita bangasa.” kata Firli.

Baca Juga: Setahun di Bawah Kepemimpinan Firli Bahuri, Ini Catatan Lengkap KPK

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya