3 Anak Perempuan Dikabarkan Ditembak di Papua, TNI-Polri: Hoaks!

TNI sebut kabar hoaks muncul pascapenangkapan Victor Yeimo

Jakarta, IDN Times - Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut kabar ditembak matinya tiga anak perempuan di distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua adalah fitnah dan berita bohong atau hoaks.

Kabar itu pertama kali dibuat oleh media Suara Papua pada 16 Mei dengan judul: Breaking News: Militer Indonesia Tembak Mati 3 Perempuan Muda di Kab. Puncak.

“Tidak ada kejadian seperti yang diberitakan media suaraPapua.com itu. Saya coba hubungi Pimrednya juga tidak direspons," kata Suriastawa dalam keterangan tertulis, Senin (17/5/2021).

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudussy juga menegaskan bahwa berita tersebut adalah berita bohong atau hoaks. “Saat ini saya berada di Ilaga bersama Dandim dan Kapolres dan berita yang dimuat media Suara Papua itu adalah berita bohong,” kata Iqbal melalui sambungan telepon.

1. Berawal dari terdesaknya teroris OPM

3 Anak Perempuan Dikabarkan Ditembak di Papua, TNI-Polri: Hoaks!Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Suriastawa mengatakan kabar bohong atau hoaks tersebut muncul sejak terdesaknya kelompok teroris OPM. Beberapa waktu terakhir, aksi Tim Gabungan TNI Polri membuahkan hasil dengan ditangkapnya provokator kerusuhan pendukung teroris OPM, Victor Yeimo, dikuasainya markas teroris kelompok Lekagak Talenggen di Wuloni dan Tagalowa, distrik Ilaga.

"Tak lama kemudian, beberapa anggota teroris OPM ditembak timah panas Tim gabungan dan ada juga yang menyerahkan diri, semuanya di distrik Ilaga," paparnya.

Baca Juga: Satgas Nemangkawi Tembak Mati Komandan KKB Penembak Bharada Komang

2. TNI sebut ada propaganda dalam penyebaran isu ini

3 Anak Perempuan Dikabarkan Ditembak di Papua, TNI-Polri: Hoaks!Berita Suara Papua yang menyebut tiga anak perempuan ditembak mati TNI-Polri di Papua (Tangkapan layar/suarapapua.com)

Suriastawa menegaskan bahwa kelompok teroris OPM didukung oleh front politik dan klandestin. Di antaranya adalah jurnalis, media dan netizen yang aktif menyebar hoaks untuk menyudutkan pemerintah. "Kalau teroris OPM membakar sekolah, membunuh guru dan menebar teror lain, pendukung mereka ini tidak komentar apapun," ujarnya.

Ia menyebut berita bohong tersebut disebarkan media suarapapua.com dan di-Tweet oleh Veronica Koman.

"Itu memang link mereka, setidaknya ada 2 media online yang pimrednya sangat intens hubungan dengan si Koman itu. Setiap propaganda yang dimuat media pendukung kelompok teroris OPM ini, selalu jadi bahan tweet-nya," kata Suriastawa.

3. Hoaks untuk menarik perhatian publik

3 Anak Perempuan Dikabarkan Ditembak di Papua, TNI-Polri: Hoaks!Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (dok. TPNPB-OPM)

Iqbal mengatakan hoaks tersebut sengaja disebar oleh pendukung teroris OPM ini untuk memfitnah tindakan Tim gabungan TNI Polri sambil menarik perhatian publik. Demikian juga dengan fitnah hancurnya gereja Kingmi yang tujuannya memprovokasi jemaat gereja baik lokal, nasional dan internasional.

Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berita yang disuarakan oleh media yang selama ini selalu mendukung kelompok teroris KKB.

"Karena penegakan hukum kepada kelompok teroris dilakukan secara tegas dan terukur,” ucapnya.

Baca Juga: Satgas Nemangkawi Tembak Tiga KKB di Papua, Dua Orang Tewas  

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya