3 Faktor Penghambat Indonesia Raih Bonus Demografi di 2045

Siapkah kita jadi bagian dari bonus demografi nanti?

Jakarta, IDN Times – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, menyebut Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada 2040 hingga 2045.

Meski demikian, Bambang menyebut, bonus demografi Indonesia mungkin akan terhambat. Salah satunya karena faktor pengangguran.

"Ketika kita punya kemampuan, kelompok muda yang produktif, maka yang harus dihindarkan dan jangan sampai terjadi adalah pengangguran usia muda,” katanya di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (29/1).

Baca Juga: 3 Hal yang Bisa Dilakukan Millennials untuk Indonesia Menurut Bappenas

1. Penduduk dengan usia terbesar jadi pengangguran

3 Faktor Penghambat Indonesia Raih Bonus Demografi di 2045Pegawai pabrik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Berdasarkan data BPS 2018, jumlah generasi millennial berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14-64 tahun). Bambang bahkan menyebut, jumlah usia produktif bisa meledak mencapai 200 juta jiwa pada 2030.

“Karena mereka nantinya adalah penduduk dengan usia terbesar, jadi pengangguran, maka ini tidak akan produktif untuk memanfaatkan bonus demografi,” ujarnya.

“Kita harus bisa memanfaatkan struktur penduduk yang memang sangat besar di kelompok penduduk usia muda,” imbuh Bambang.

2. Hilangnya pekerjaan karena transformasi digital dan revolusi industri

3 Faktor Penghambat Indonesia Raih Bonus Demografi di 2045nasa.gov

Kedua, penghambat bonus demografi Indonesia adalah hilangnya pekerjaan karena transformasi digital dan revolusi industri. Berdasarkan data Mackenzie, Bambang menyebut, 60 persen jenis pekerjaan akan beralih ke otomasi.

“Peran mesin akan semakin besar. Sebanyak 30 persen pekerjaan di dunia akan digantikan oleh mesin-mesin canggih. Dan pada saat yang sama akan tercipta 26 juta pekerjaan baru karena bangkitnya online commerce,” jelas Bambang.

3. Dunia pendidikan yang belum sesuai dengan permintaan pasar

3 Faktor Penghambat Indonesia Raih Bonus Demografi di 2045(Ilustrasi pendidikan) IDN Times/Sukma Shakti

Bambang juga menyoroti bidang pendidikan, khususnnya vokasi yang belum sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja yang dibutuhkan.

“Kita punya pendidikan vokasi tapi belum sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja atau pencipta lapangan kerja. Sehingga yang terjadi akhirnya diciptakan lapangan kerja baru tapi orangnya sangat terbatas,” ujar Bambang.

4. Indonesia Development Forum 2019 fokus untuk pada isu penciptaan lapangan kerja

3 Faktor Penghambat Indonesia Raih Bonus Demografi di 2045IDN Times / Helmi Shemi

Untuk mencegah terjadinya hambatan itu, Bappenas mengadakan Indonesia Development Forum (IDF) yang ketiga, dengan mengusung tema Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Pekerja Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan inklusif.

IDF akan bekerja sama dengan pemerintah Australia dan memiliki fokus menciptakan lapangan kerja serta peningkatan kualitas tenaga kerja.

"Indonesia telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5 persen dalam beberapa tahun terakhir. Untuk lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi tersebut, kita perlu memastikan bahwa transformasi struktural terus berjalan dan tidak ada satu pun yang tertinggal," ujar Bambang. 

Dia menambahkan, "IDF tahun ini akan fokus pada strategi-strategi untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap pekerjaan yang layak dan peluang ekonomi lainnya."

Baca Juga: Bappenas: Integrasi Program Kemiskinan Strategi Atasi Kemiskinan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya