Gawat! 57 Ribu Orang Indonesia Menderita Gangguan Jiwa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan merealisasikan satu janji kampanyenya dengan membangun institusi kesehatan mental atau yang disebut Jakarta Institute for Mental Health.
1. 57 ribu orang Indonesia menderita gangguan jiwa
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa DKI Jakarta Nova Riyanti Yusuf, Indonesia termasuk negara dengan jumlah penderita gangguan mental terbanyak, yakni sekitar 57 ribu orang. Akibatnya Indonesia pernah ditegur oleh Human Right Watch.
"Kalau buat Indonesia sudah sangat serius. Kita kan sudah punya UU Kesehatan Jiwa tahun 2014. Tinggal bagaimana pihak pemerintah menindaklanjuti beberapa peraturan turunan yang ada di dalam UU Kesehatan Jiwa," kata dokter Nova di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/1).
Baca juga: Kalah Pemilu, Pria-pria Ini Alami Gangguan Jiwa
2. Mulai ada gangguan jiwa? Segera cek!
Dokter Nova mengatakan bagi penderita gangguan kesehatan mental cukup datang ke Rumah Sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan hingga rawat jalan. Tidak perlu khawatir akan obat karena dijamin obat yang diberikan baik.
"Tinggal datang saja. Artinya tinggal mengikuti prosedur untuk itu. Kemudian obat-obatnya mungkin orang khawatir hanya obat-obat yang tidak bagus, ternyata obat-obat pilihannya sangat banyak sekali," jelas dokter Nova.
Pasien juga dapat menggunakan BPJS untuk berobat secara cuma-cuma. "Di Indonesia untuk kesehatan jiwa itu sudah ditanggung semua pleh BPJS termasuk Jamkesda," imbuhnya.
3. Dampak mengerikan gangguan kesehatan
Editor’s picks
Jika masalah kesehatan mental ini tidak segera ditangani, dampak serius seperti pembunuhan dan bunuh diri dapat terjadi.
"Bentuk-bentuk agresi itu kan sebenarnya adalah ada insting-insting yang ada pada manusia. Problemnya adalah insting itu sampai kapan dia masih bisa diterima dan masih normal, dan mana yang sudah tidak normal. Kalau sudah bunuh diri artinya kan biasanya 90 persen berangkat dari depresi yang tidak tertangani," jelasnya.
4. Sebab gangguan jiwa di Jakarta
Sandiaga mengungkapkan beberapa sebab yang mengakibatkan seorang warga di Jakarta bisa terkena gangguan mental. Mulai dari tekanan ekonomi, sosial, pendidikan dan lainnya.
"Ini yang mengakibatkan banyak sekali keluhan sekarang yang ada di masyarakat. Ini yang kita pantau dan ada di big data kita" kata Sandiaga.
5. Harapan jadi pusat penelitian
Jika nanti sudah didirikan Jakarta Institute for Mental Health akan dijadikan pusat penelitian dan pengembangan gangguan kesehatan mental.
"Makanya dengan pusat kesehatan jiwa Jakarta ini dibangun, ini bisa dilakukan sebagai pusat penelitian, pengembangan pelayanan kemudian juga teknologinya bisa berkembang. Lebih ke arah pusat kajian dan formulasi kebijakan. Karena ini akan menjadi sebuah isu yang sangat penting," harap dokter Nova.
Baca juga: Sandiaga: 20 Persen warga Jakarta mengalami Gangguan Kejiwaan