80 Persen Kasus Baru COVID-19 Berasal dari 20 Persen Pasien Lama

Deteksi dini, tes dan pendampingan jadi strategi pemerintah

Jakarta, IDN Times - Penasihat Menko Bidang Penanganan COVID-19, Monica Nirmala menyebut 80 persen kasus baru COVID-19 disebabkan oleh 20 persen orang yang terinfeksi. Sebanyak 20 persen orang yang terinfeksi ini mampu menularkan virus kurang lebih dua hari sebelum timbul gejala, hingga 10 hari setelah bergejala.

"Penularan COVID-19 didominasi oleh segelintir orang yang terinfeksi, yang disebut sebagai super spreaders," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/10/2020).

1. Perlu kecepatan memutus penyebaran COVID-19

80 Persen Kasus Baru COVID-19 Berasal dari 20 Persen Pasien LamaIlustrasi tes usap atau PCR Test. IDN Times/Irfan Fathurohman

Monica melanjutkan, oleh karena periode infeksius yang singkat ini, maka waktu dan kecepatan respons untuk memutus rantai penularan. Cara untuk menekan kasus tersebut adalah dengan melakukan testing, tracing dan isolation.

"Deteksi dini dan pendampingan pasien menjalani isolasi serta perawatan hingga tuntas adalah kunci penanganan pandemi," katanya.

Baca Juga: Habis Demo Omnibus Law, Siap-siap Muncul Klaster Baru COVID-19

2. Jakarta klaim terjadi penurunan kasus klaster perkantoran setelah menjalankan pengetesan dan pelacakan

80 Persen Kasus Baru COVID-19 Berasal dari 20 Persen Pasien Lama(Warga berolahraga di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (11/10/2020). Sebagian warga tetap berolah raga di luar ruang di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 2 Jakarta demi menjaga kebugaran mereka selama pandemi COVID-19) ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Menurut Gubernur DKI Anies Baswedan, di Jakarta telah terjadi penurunan proporsi klaster perkantoran selama 14 hari terakhir setelah dilakukan targeted testing dan tracing.

"Testing ini diterapkan secara gratis kepada 8.000 spesimen per harinya," ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa garda terdepan dari testing dan tracing ini adalah puskesmas kecamatan. Di setiap puskesmas terdapat dua komponen. Pertama, digital tracer yang bertugas untuk melakukan investigasi kasus dan menindaklanjuti semua kontak eratnya.
Kedua, koordinator lapangan di setiap kecamatan yang melibatkan 1.500 ASN dan relawan.

Jika digital tracer hanya melakukan pelacakan kontak erat secara daring, koordinator lapangan terjun langsung ke lokasi untuk menemui dan mendampingi pasien serta melacak kontak eratnya.

Pemerintah DKI Jakarta telah menyediakan aplikasi Jakarta Terkini (JAKI) yang digunakan oleh lebih dari 800 ribu pengguna aktif di Jakarta. Aplikasi ini dapat digunakan untuk melaporkan pelanggaran protokol kesehatan maupun tracing pasien COVID-19.

3. Kondisi di Bali sudah mulai membaik

80 Persen Kasus Baru COVID-19 Berasal dari 20 Persen Pasien LamaGubernur Bali Wayan Koster (Dok.IDN Times/Wayan Koster)

Untuk wilayah Bali, Gubernur Bali I Wayan Koster menilai kondisi sudah mulai membaik. Ia menyebut pertumbuhan kasus baru cenderung menurun, yakni penambahan angka pasien COVID-19 di bawah 100 kasus per hari. Tingkat kesembuhan meningkat hingga 86.37 persen.

"Angka meninggal pun dapat dikendalikan menjadi di bawah lima persen," katanya.

Koster mengimbau pentingnya koordinasi dengan Komando Daerah Militer (Kodam) dan Kepolisian Daerah (Polda) untuk mengajak masyarakat mengikuti protokol kesehatan, seperti tertib menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. Sayangnya, masih ada banyak kerumunan di Bali.

4. Zona merah di Jawa Barat berkurang

80 Persen Kasus Baru COVID-19 Berasal dari 20 Persen Pasien LamaPetugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020) (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Kemudian di Jawa Barat dari yang sebelumnya memiliki lima zona merah, sejak 6 Oktober hingga 11 Oktober 2020 tersisa tiga Kabupaten/Kota saja. Agar angkanya dapat semakin ditekan, pemerintah Jawa Barat memanfaatkan QR Code Check-in bagi orang yang masuk ke gedung negara untuk mempermudah tracing.

"Misalnya di Gedung Sate ada satu orang yang positif COVID-19, kita jadi bisa tahu siapa saja orang-orang yang ada di sana di waktu tersebut," jelas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Pasien COVID-19 dengan Hipertensi Paling Berisiko Meninggal Dunia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya