BBM Langka Pascagempa, Warga Palu Serbu SPBU

Demi bertahan hidup

Jakarta, IDN Times – Pemandangan miris terlihat di Kota Palu, Minggu (30/9) pagi. Ratusan warga kota terdampak gempa berada di stasiun-stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan terpaksa mengambil bahan bakar minyak karena sangat membutuhkan untuk keperluan mobilisasi dan transportasi.

Bukan hanya di SPBU, mereka juga nekat mengambil BBM dari mobil-mobil tak bertuan yang terparkir di jalan-jalan pascagempa.

1. Alasan warga mengambil BBM demi bertahan hidup

BBM Langka Pascagempa, Warga Palu Serbu SPBUBPH Migas

Hasil pantauan Antara, warga yang mengambil BBM di SPBU-SPBU menuturkan terpaksa mengambil BBM karena SPBU tak ada yang beroperasi lantaran tak ada pasokan listrik.

Kepala LKBN Antara Biro Sulawesi Tengah Rolex Malaha via telepon melaporkan bahwa sejak Sabtu malam, atau pada malam kedua setelah gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter yang berpusat di Kabupaten Donggala, puluhan kilometer dari Kota Palu, ibu kota Sulawesi Tengah, masyarakat kian sulit mendapatkan pasokan listrik dan BBM, dan berbagai kesulitan dalam mendapatkan logistik.

Rolex melaporkan bahwa dalam perbincangannya dengan Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Willem Rampangilei bahwa saat ini memang sangat dibutuhkan BBM untuk mobilisasi berbagai kendaraan dan peralatan operasional.

2. Ambil BBM dengan cara manual

BBM Langka Pascagempa, Warga Palu Serbu SPBU(ANTARA FOTO/Rolex Malaha/foc.)

Selain itu kebutuhan BBM sangat tinggi sehingga terpaksa warga berinisiatif mengambil BBM dari SPBU-SPBU dengan cara membongkar tempat penyimpanan BBM dan menyedot secara manual dengan selang-selang.

Para warga juga membawa jeriken untuk tempat dari BBM yang mereka ambil dari berbagai SPBU.

Baca Juga: Ratusan Korban Gempa Palu Terjebak Dalam Mal dan Hotel yang Ambruk

3. Warga rela antre demi mendapatkan BBM dan ancaman bahaya

BBM Langka Pascagempa, Warga Palu Serbu SPBU(ANTARA FOTO/Rolex Malaha/foc.)

Kondisi di SPBU di Jalan Moh Yamin atau tak jauh dari Posko Satgas Khusus Penanggulangan Bencana yang berada di halaman kediaman dinas Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola misalnya, banyak warga mengantre untuk mengambil BBM dari SPBU itu. Pemandangan yang sama terlihat di berbagai SPBU di Kota Palu.

Situasi warga masyarakat yang tampak ingin cepat-cepat mendapatkan BBM dan kondisi bak penampungan BBM yang terbuka terlihat sangat berisiko bila ada percikan api, akan mengundang bahaya kebakaran.

Baca Juga: 170 Gempa Susulan Landa Kota Palu dan Donggala 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya