BMKG Sebut Iklim Tropis Hambat Virus Corona, Kok Menyebar Luas di RI?

Ternyata ada faktor lain selain cuaca dan iklim, guys~

Jakarta, IDN Times - Belakangan ini pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan. Pernyataan Luhut bahwa virus corona akan melemah pada cuaca panas di Indonesia, mengundang sejumlah komentar.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam akun Twitter-nya mengatakan tidak ada bukti spesifik yang menjelaskan sinar matahari membunuh coronavirus jenis baru atau COVID-19 ini.

Penelitian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terbaru menyebutkan ada indikasi cuaca dan iklim berpengaruh dalam penyebaran wabah COVID-19. Jika benar demikian, mengapa sebaran virus corona di Indonesia masih terbilang tinggi?

 “Hal tersebut diduga akibat faktor mobilitas manusia dan interaksi sosial yang lebih kuat berpengaruh, daripada faktor cuaca dalam penyebaran wabah COVID-19 di Indonesia,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/4).

1. Laporan BMKG diperkuat oleh kajian studi

BMKG Sebut Iklim Tropis Hambat Virus Corona, Kok Menyebar Luas di RI?IDN Times/Margith Juita Damanik

Mereka menyimpulkan iklim tropis dapat membantu menghambat penyebaran virus tersebut karena kondisi pada iklim ini membuat virus menjadi tidak stabil lebih cepat. Penelitian BMKG tersebut juga diperkuat oleh studi literatur, salah satunya yang dipublikasikan Luo et. al. 2020 dan Poirier et. al., 2020.

“Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa negara-negara dengan lintang tinggi cenderung mempunyai kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tropis,” kata Dwikorita.

Kajian itu juga menyatakan bahwa faktor suhu dan kelembapan udara dapat memengaruhi secara optimal apabila mobilitas penduduk dan interaksi sosial ini benar-benar dapat dibatasi dan disertai dengan intervensi kesehatan masyarakat.

“Maka faktor suhu dan kelembapan udara dapat menjadi faktor pendukung dalam memitigasi atau mengurangi risiko penyebaran wabah tersebut,” kata dia.

Baca Juga: Luhut Sebut Corona Tak Kuat di Indonesia, Analisis BMKG Membenarkan

2. Waspada musim kemarau, BMKG ingatkan masyarakat jaga kesehatan

BMKG Sebut Iklim Tropis Hambat Virus Corona, Kok Menyebar Luas di RI?Ilustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Dwikorita juga mengimbau masyarakat terus menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh. Salah satunya dengan memanfaatkan kondisi cuaca untuk beraktivitas atau berolahraga pada jam yang tepat.

Pada April, musim kemarau dimulai dan puncaknya pada Agustus nanti. Diprediksi suhu berkisar antara 28-32 derajat celcius dan kelembapan udara berkisar antara 60-80 persen.

“Serta tentunya dengan lebih ketat menerapkan physical distancing dan pembatasan mobilitas orang ataupun dengan tinggal di rumah, disertai intervensi kesehatan masyarakat, sebagai upaya untuk memitigasi atau mengurangi penyebaran wabah COVID-19 secara lebih efektif," kata Dwikorita.

"Karena cuaca yang sebenarnya menguntungkan ini, tidak akan berarti optimal tanpa penerapan seluruh upaya tersebut dengan lebih maksimal dan efektif,” sambungnya.

3. Perkembangan kasus virus corona di Indonesia

BMKG Sebut Iklim Tropis Hambat Virus Corona, Kok Menyebar Luas di RI?Ilustrasi virus corona. IDN Times/Sukma Shakti

Hingga Jumat (3/4) sore, dilaporkan telah ada 1.986 kasus positif virus corona di Indonesia. Sebanyak 181 orang meninggal dan 134 dinyatakan sembuh.

Saat ini, tingkat kematian akibat virus corona di Indonesia mencapai 60,28 persen, sementara tingkat kesembuhan 39,72 persen. 

Baca Juga: Analisis BMKG Benarkan Pernyataan Luhut soal COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya