[CEK FAKTA] Serap 97 Persen Tenaga Kerja, UMKM Hadapi 3 Persoalan Ini

Data Sandi soal jumlah lapangan kerja dari UMKM sesuai fakta

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut 55 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) belum mendapat keberpihakan dari segi kebijakan. Padahal, 97 persen lapangan kerja tercipta di sana.

Mengonfirmasi data yang disebut Sandiaga tersebut, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) Emilia Suhaimi menyebut UMKM menyerap tenaga kerja sebesar 96,99 persen sepanjang 2017 lalu.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esa Suryaningrum mengatakan kementerian atau lembaga (K/L) sudah melaunching program pemberdayaan UMKM seperti Kementerian Koperasi dan UMKM, kementerian Perdagangan, Kementerian perindustrian, dan kementerian pertanian, tetapi semua program mereka belum optimal.

“Buktinya, UMKM Indonesia belum mampu menjadi global player,” kata Esa.

Menurut Esa, ada sejumlah masalah terkait UMKM. Pertama, Kementerian UMKM dan Koperasi hanya berani memberikan kredit untuk UMKM yang sudah beroperasi 2 tahun bukan untuk startup.

“Jadi jangankan pemberdayaan UMKM yang baru. Modal untuk UMKM baru pun mereka sulit peroleh,” katanya.

Kedua UMKM Indonesia tidak memenuhi standar yang baku internasional. “Contohnya ukuran baju batik L berbeda beda antara beli di UMKM yang satu dengan UMKM yang lain. Sementara untuk bisa jadi global player standar ukuran baju harus sama,” jelas Esa.

Ketiga, UMKM belum bisa berproduksi secara massif. Esa mencontohkan, ketika menerima pesanan dalam jumlah besar.

“Mereka kesulitan dalam memproduksi komoditi secara massal. Bagaimana masuk ke pasar internasional seperti Alibaba dan lain-lain,” ujarnya.

“Intinya pemberdayaan umkm butuh koordinasi antar kementerian K/L dan financial institution yang sangat erat. UMKM tidak hanya butuh pelatihan, tetapi juga pemberdayaan dan monitoring yang berkelanjutan sampai mereka jadi global player,” papar Esa.

Debat Pilpres 2019 putaran ketiga pada Minggu (17/3), mempertemukan hanya kandidat cawapres dari dua kubu, tanpa disertai capres. Dalam debat ini membahas tema mengenai pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan.

Baca Juga: Debat Pilpres: Ini Jurus Ma'ruf Amin Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya