Harga Bahan Bakar Pertamax dan Shell Naik, Begini Kata Millennials

Kamu sendiri setuju gak dengan kenaikan harga BBM?

Jakarta, IDN Times - Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan untuk menyesuaikan dengan harga minyak dunia. Melalui situs resmi Pertamina dan Shell, kedua BBM yang umum digunakan di Indonesia itu merilis harga jual BBM mereka.

1. Pertamina tiga kali penyesuain harga selama 2018

Harga Bahan Bakar Pertamax dan Shell Naik, Begini Kata MillennialsIDN Times/Helmi Shemi

PT Pertamina sudah tiga kali merilis penyesuaian harga BBM selama 2018. Namun, untuk beberapa provinsi seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur baru satu kali mengalami kenaikan, dan terakhir penyesuaian pada 24 Februari lalu.

Harga Pertamax dari yang awalnya Rp8.600 per liter naik menjadi Rp8.900. Pertamax Turbo dari Rp9.600 per liter menjadi Rp10.100, dan Pertalite yang semula Rp7.500 per liter menjadi Rp7.600.

Baca juga: Kurangi Kemacetan Jakarta, Anies Bakal Bangun Loop Line Kereta

2. Shell juga mengalami penyesuaian harga lebih tinggi

Harga Bahan Bakar Pertamax dan Shell Naik, Begini Kata MillennialsIDN Times/Helmi Shemi

Untuk Shell  juga terjadi perubahan harga jika dibandingkan dengan awal Februari lalu. Misalkan, harga Super yang sebelumnya Rp8.950 per liter kini menjdi Rp9.250. V-Power dari yang semula Rp9.650 per liter menjadi Rp10.150.

3. Pengguna kendaraan beralih ke BBM lain

Harga Bahan Bakar Pertamax dan Shell Naik, Begini Kata MillennialsIDN Times/Helmi Shemi

Pengguna sepeda motor, Anggini, mengaku terkejut dengan kenaikan harga BBM. Sebagai konsumen Shell V-Power sejak 2009 ini merasa curiga karena belakangan ini setiap mengisi Rp50 ribu tangki tidak sampai penuh, padahal sebelumnya tangki selalu penuh dengan harga yang sama.

“Pantes, gue biasa ngisi Rp50 ribu full, sekarang kok gak. Sejujurnya gue sebagai konsumen Shell V-Power sangat keberatan, karena harga bahan bakarnya dinaikkan. Karena, untuk jenis kendaraan gue V-Power tuh asyik karena oktannya mungkin emang cocok untuk motor gue. Suara mesin jadi halus, gak bergetar, so far ok lah,” kata Anggi.

Perempuan 25 tahun ini juga mengaku mempertimbangkan untuk beralih menggunakan Pertamax Turbo.

“Karena kalau gue pakai Pertamax, suara motor gue agak kasar dan bergetar. Kalau pakai Pertamax Turbo, lebih aneh suara motornya. Mungkin mau coba balik ke Pertamax Turbo, yang lebih murah,” kata dia.

Senada dengan Anggi, Riana juga mengaku akan mencoba beralih dari Pertamax yang biasa ia gunakan ke Shell, dengan alasan layanan yang lebih baik.

“Gue yang menggunakan motor akan lebih memilih untuk berpaling ke brand lain. Toh kualitas ndak beda jauh dan mereka memiliki servis pegawai yang lebih baik seperti Shell,” ujar pria 26 tahun itu.

4. Tetap pilih Pertamax karena murah

Harga Bahan Bakar Pertamax dan Shell Naik, Begini Kata MillennialsIDN Times/Helmi Shemi

Berbeda dengan Anggini dan Anggi, Trisna tetap memilih menggunakan Pertamax meski ada kenaikan harga. Pria 28 tahun itu menganggap sudah menjadi risiko memiliki kendaraan dan harus siap jika terjadi kenaikan harga. Kendati, Trisna berharap agar pelayana PT Pertamina lebih ditingkatkan.

“Meskipun Pertamax juga mengalami kenaikan yang gak jauh beda kenaikannya sama Shell, gue rasa gak akan beralih ya kalau emang kualitasnya lebih baik meskipun harga naik. Lambat laun emang masyarakat harus siap dengan kenaikan BBM. Prinsipnya, kalau udah punya kendaraan pribadi, ya harus siap dengan kenaikan BBM,” ujar dia.

Samuel juga tidak mempermasalahkan naiknya harga Shell. Mereka berpendapat layanan Shell sejauh ini sudah bagus jika dibandingkan dengan Pertamax yang juga mengalami kenaikan.

“Memang sih selama ini saya coba pakai Shell dan setiap servis mobil dan ketika dicek, sistem pembakaran memang lebih bersih, sehingga tidak membutuhkan obat untuk membersihkan ruang pembakaran mesin. Dan memang secara total lebih irit dengan Shell. Kalau ditotal pengeluaran, maka akan lebih hemat,” kata pria 27 tahun itu.

Hal sama juga diakui Andika. Pria 24 tahun itu tidak memusingkan dengan kenaikan harga ini, karena dianggapnya kenaikan tidak terlalu signifikan.

“Gak masalah gue dengan harga segitu. Cuma beda 500 kan? Jadi kayanya akan tetap pakai Shell. Lagi pula Shell ada smartcard-nya. Jadi nanti akan ada poin setiap transaksi. Nah, poinnya itu bisa dituker sama bensin Shell,” ujar pelanggan Shell itu.

Baca juga: Urai Kemacetan di Jakarta, Ini yang Dilakukan Gubernur

Topik:

Berita Terkini Lainnya