Kenapa Kecelakaan Pesawat Banyak Terjadi di Bulan Oktober-Desember? 

Jam terbang para pilot lebih dari 1.000 jam per tahun

Jakarta, IDN Times – Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, menyebut kecelakaan pesawat mayoritas terjadi di kuartal keempat tiap tahunnya.

“Kalau bisa dilihat statistik yang menonjol tiap kecelakaan yang terjadi di Indonesia terjadi di kuarter keempat, Oktober, November, Desember,” kata pria yang akrab disapa Ari Askhara kepada IDN Times di Garuda City Center, Cengkareng, Kamis (1/11).

1. Para pilot tidak sadar mereka kelelahan

Kenapa Kecelakaan Pesawat Banyak Terjadi di Bulan Oktober-Desember? Unsplash/Blake Guidry

Ari menjelaskan, kecelakaan pesawat pada kuartal keempat terjadi karena para pilot tidak sadar mereka mengalami kelelahan.

Fatigue ini harus kita manage, para pilot jangan terlalu forsir di depan,” sebut Ari.

2. Durasi panjang pilot mengoperasikan pesawat dalam waktu satu tahun

Kenapa Kecelakaan Pesawat Banyak Terjadi di Bulan Oktober-Desember? Istimewa

Ia menyebut masih banyak maskapai penerbangan yang menerapkan sistem di mana pilot terus dipaksa bekerja sehingga mengalami kelelahan. Idealnya, menurut Ari, seorang pilot bisa melakukan penerbangan selama 1.100 jam dalam setahun.

“1.100 Jam per tahun maksimal. Ada beberapa tapi basisnya 1.000 jam. Dan itu yang sering terjadi waktu itu mereka fatigue. Sadar tidak sadar kecelakaan itu sering terjadi,” jelas Ari.

Federal Aviation Administration (FAA) atau otoritas penerbangan nasional Amerika Serikat menyebut seorang pilot hanya boleh mengoperasikan pesawat tidak lebih dari 100 jam per bulan dan 1.000 jam untuk setahun.

3. Pilot juga perlu beristirahat

Kenapa Kecelakaan Pesawat Banyak Terjadi di Bulan Oktober-Desember? IDN Times/Helmi Shemi

Ari yang sebelumnya adalah Direktur Utama PT Pelindo III mengatakan ada waktu di mana pilot harus beristirahat dan tidak mengoperasikan pesawat. Waktu yang tepat adalah ketika low season yakni pada kuartal pertama (Januari-Maret) dan ketiga (Juli-September).

“Jadi kita gunakan pilot ini sesuai dengan season. Pada waktu peak season mereka bekerja, pada low season mereka harus melakukan training dan cuti. Bisa jadi liburan atau training, yang penting mereka tidak terlalu hectic,” katanya.

“Para pilot termasuk cabin crew harus melakukan safety awareness dan kita manage bagaimana mereka tidak terlalu full selama 1 tahun,” pungkasnya.

Baca Juga: Pertama kali, Dirut Garuda Turun Langsung Layani Penumpang

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya