Kepala BMKG: Peringatan Banjir Kalah Populer dari Berita Jiwasraya 

Kalah juga dari berita Ahmad Dhani dan Novel Baswedan

Jakarta, IDN Times - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan tantangan lembaga yang dipimpinnya dalam hal informasi kepada publik. Dwikorita mengeluhkan kurang populernya peringatan dini dibandingkan informasi lain. Contohnya, peringatan soal potensi meningkatnya intensitas hujan sejak 31 Desember 2019. 

Dwikorita menyebut peringatan potensi hujan hanya menduduki urutan kesembilan di trending topic Twitter. 

"Jadi kalah dengan (berita) Pak Novel Baswedan, Jiwasraya, Peringatan Hari Ibu, kecelakaan bus Sriwijaya bahkan Ahmad Dhani yang bebas, lebih diperhatikan daripada peringatan dini BMKG. Itulah tantangan bagi kami," kata Dwikorita di Komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1).

1. Meski banjir melanda, beritanya masih kalah populer

Kepala BMKG: Peringatan Banjir Kalah Populer dari Berita Jiwasraya IDN Times/Azzis Zulkhairil

Baca Juga: Prediksi Cuaca Sering Meleset, BMKG Diledek Kalah dari Pawang Hujan

Hujan deras yang melanda Jabodetabek sejak malam tahun baru menyebabkan banjir pada 1 Januari 2020. Namun meski demikian, berita tentang hujan lebat dan banjir masih kalah populer. "Bahkan setelah terjadi bencana banjir 1 Januari hanya dongkrak 3 level jadi urutan ke 6. Itu PR kami," ujar Dwikorita. 

Dalam rapat itu, Dwikorita juga mengatakan BMKG sudah menginformasikan akan potensi hujan lebat sejak 28 Desember hingga 31 Desember.

"Di situ dalam kondisi libur nataru (natal dan tahun baru) terjadi banjir di Jabodetabek. Yang lebat memang di wilayah hilir, tanggal 2 di hulu meningkat. Peringatan dini, kami di 26 Desember dengan melihat potensi pembentukan awan akibat perbedaan udara di China dan Hongkong," katanya.

2. BMKG akui belum berhasil dalam memberikan peringatan dini

Kepala BMKG: Peringatan Banjir Kalah Populer dari Berita Jiwasraya IDN Times/Aldila Muharma

Dwikorita mengakui upaya BMKG memberikan peringatan dini kepada masyarakat belum berhasil. BMKG lalu terus berupaya memberikan informasi kepada masyarakat sedini mungkin. Salah satunya terkait prakiraan hujan lebat yang akan terjadi 9 dan 10 Januari. 

"Sehingga sejak 31 Desember bersama BNPB, BPPT, TNI AU berupaya menyelamatkan tanggal 9 dan 10. Dilakukan teknologi modifikasi cuaca. Meski hujan lebat, tapi tak menggenangi Jabodetabek karena hujan dipaksa turun di laut," katanya. 

3. Kepala BMKG minta maaf informasi gawat darurat disiarkan tengah malam

Kepala BMKG: Peringatan Banjir Kalah Populer dari Berita Jiwasraya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dwikorita juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena BMKG sering mengganggu tidur dan menerima berita gawat darurat pada tengah malam. Khususnya pada saat musim hujan. 

"Karena kondisi emergency dimulai pukul 00.00 puncaknya pukul 01.00 diprediksi hujan 01.30 selama 3 jam. Kemarin tanggal 1 Januari dari 04.30 diperkirakan jadi 07.30 hingga 12.00," ujarnya.
 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Disebut Meleset, Menristek: Itu Dampak TMC

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya