Korea Selatan Tertarik Punya Andil Pemindahan Ibu Kota Indonesia 

Mau kerja sama apa ya?

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan juga menyatakan ketertarikan mereka untuk terlibat dalam pemindahan ibu kota negara kita ke Kalimantan Timur.

"Pihak Korea sudah menyatakan ketertarikannya untuk ikut berpartisipasi dalam pemindahan IKN (Ibu Kota Negara)," kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin dalam keterangannya seperti dilansir Antara, Sabtu (28/9).

1. Perlu teknologi Korea untuk bangun infrastruktur di Kalimantan

Korea Selatan Tertarik Punya Andil Pemindahan Ibu Kota Indonesia IDN Times/Arief Rahmat

Syarif mengatakan, pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas nasional pada tahun 2020-2024, sehingga dinilai membutuhkan teknologi konstruksi yang lebih efisien. Untuk itu, kerja sama dengan negara lain termasuk Korea Selatan sangat diperlukan untuk berbagi teknologi terkini di bidang konstruksi.

"Terlebih lagi terkait rencana pembangunan Ibu Kota Baru yang akan menggunakan konsep smart city, yang mengkombinasikan antara kawasan kota pemerintahan berbasis keberlanjutan dan teknologi serta memperhatikan efisiensi," ujarnya.

Baca Juga: Laporan Pansus Pemindahan Ibu Kota Akan Dibacakan di Paripurna DPR RI

2. Korea Selatan dinilai punya pengalaman

Korea Selatan Tertarik Punya Andil Pemindahan Ibu Kota Indonesia Para Menteri Luar Negeri dari Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang saat melakukan konferensi pers trilateral di Beijing pada 21 Agustus 2019. ANTARA FOTO/Wu Hong/Pool via REUTERS

Pemerintah Korsel dinilai punya pengalaman karena telah memindahkan sebagian kantor pemerintahan ke Kota Sejong yang dibangun sebagai kota cerdas dengan teknologi tinggi. Untuk itu Pemerintah Indonesia menilai tepat bekerja sama dengan Korsel dalam rencana pemindahan IKN.

"Saat ini mereka masih melihat potensi pada bidang apa yang bisa ikut terlibat, sekaligus mempelajari skema kerja sama yang cocok. Salah satu yang bisa kita pelajari dari Korea adalah kelebihan mereka dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam pembangunan kota," ujarnya.

3.Indonesia dan Korsel telah lama bekerja sama

Korea Selatan Tertarik Punya Andil Pemindahan Ibu Kota Indonesia IDN Times/Panji Galih Aksoro

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, kerja sama Indonesia dan Korea sudah berlangsung lama dan terus meningkat terutama dalam pembangunan infrastruktur. Sebagaimana diwartakan, Pemerintah Indonesia mengajak investasi first class atau yang berteknologi maju asal Korea Selatan untuk bisa masuk ke Tanah Air.

“Kini, saatnya investasi first class Korea Selatan (Korsel) masuk ke Indonesia. Bukan lagi investasi kelas dua yang hanya mengimpor bahan mentah dari Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam siaran pers BKPM di Jakarta, Jumat (20/9).

Luhut menjelaskan investasi first class adalah investasi yang mengandalkan teknologi maju, proses alih teknologi, dan peningkatan nilai tambah atas produk yang dihasilkan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Luhut menyebutkan beberapa peluang investasi di sektor hilir domestik yang memiliki nilai tambah tinggi, antara lain pengolahan mineral nikel, bauksit, dan mangan.

Hubungan bisnis Korsel-Indonesia terus menjadi titik terang dalam perekonomian regional dan dunia. Hubungan kedua negara dinilai mengalami tren positif menyusul adanya realisasi investasi.

Realisasi investasi itu di antaranya peletakan batu pertama kompleks industri petrokimia oleh Lotte Chemical dengan investasi sebesar US$3,5 miliar. Selain itu, Hyundai Motor juga mengumumkan bahwa mereka akan kembali ke Indonesia dengan investasi sebesar US$1,7-1,8 juta.

Baca Juga: Anggaran Pemindahan Ibu Kota Negara di APBN 2020 Rp2 Triliun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya