Luhut Bantah Kebijakan Penanganan COVID-19 Disebut Inkonsisten

"Konsisten jalannya, caranya berubah tergantung situasi,"

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah anggapan yang menilai pemerintah plinplan alias tidak konsisten dalam penanganan virus corona atau COVID-19. Menurutnya, wabah ini sangat dinamis dan akan selalu ada perubahan tiap harinya hingga saat vaksin ditemukan nanti.

“Semua orang bilang pemerintah kok tidak konsisten. Konsisten jalannya tapi caranya berubah tergantung situasi COVID-19,” kata Luhut dalam wawancara bersama Radio Republik Indonesia (RRI) yang dilansir pada Sabtu (16/5).

“Nah bagaimana kita hidup di sini. Gak bisa cipaka-cipiki lagi, gak ada yang kelihatan cakep atau jelek, karena pakai masker semua, jaga jarak. Akan ada perubahan tapi gak perlu risau,” kata Luhut menambahkan.

1. Luhut minta masyarakat jangan ribut-ribut jika ada perubahan kebijakan

Luhut Bantah Kebijakan Penanganan COVID-19 Disebut InkonsistenIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Eks Menkpolhukam ini meminta masyarakat tidak rebut Ketika pemerintah melakukan perubahan kebijakan. Dia menegaskan, kebijakan yang diambil pemerintah tidak akan pernah mencederai rakyat.

“Kalau pemerintah melakukan adjustment (kebijakan) jangan terus ribut. Dalam perjalanan ini pasti ada hal-hal yang tidak menyenangkan. Misal sekarang orang kalau kunjungan bisnis masih di akomodasi oleh pemerintah. Misal industri dengan jaga jarak dan cuci tangan, pakai masker, setengah kapasitas masih bisa jalan,” tuturnya.

Baca Juga: Pede Ekonomi Tumbuh 3 Persen Lebih, Luhut: Kebijakan Kita Bagus Banget

2. Berharap tidak ada penolakan dari warga seperti di Amerika Serikat

Luhut Bantah Kebijakan Penanganan COVID-19 Disebut InkonsistenProtes perpanjangan perintah tetap berada di rumah untuk memperlambat penyebaran virus corona di gedung Capitol di Olympia, Washington, Amerika Serikat, pada 19 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Lindsey Wasson

Luhut juga berharap kebijakan pemerintah ini dapat meminimalisasi terjadinya hal buruk karena ketidakpuasan sejumlah masyarakat. Luhut mencontohkan kasus di Amerika Serikat di mana sejumlah warga menolak karantina.

“Kan kita masih harus urus orang kerja, nanti teriak juga. Nanti kita kayak AS, orang yang teriak jadi berontak, bawa senjata malah. Itu gak bagus. Pemerintah lihat semua ini. Ada risiko, semua ada risiko,” ucapnya.

3. Akui ada kesalahan pengaturan, Luhut minta masyarakat disiplin

Luhut Bantah Kebijakan Penanganan COVID-19 Disebut InkonsistenKondisi Terminal 2 Keberangkatan domestik Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jumat 15 Mei 2020 (Dok. Angkasa Pura II)

Mantan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia ini juga mengakui ada kesalahan pengaturan ketika membuka kembali transportasi. Salah satu kasus yang disoroti publik adalah berjubelnya calon penumpang di Bandara Soekarno Hatta pada Kamis (14/5).

“Ya itu kita juga salah, kita juga gak sempurna. Sekarang kita tata lagi supaya keberangkatan betul-betul (tertata),” katanya.

Luhut pun meminta masyarakat tetap disiplin selama masa COVID-19 ini. “Maknya saya minta kita juga disiplin, jadi patuh ke aturan kesehatan. Kalau gak patuh, termasuk pelaku (ekonomi), penjual semua harus sinergi. Penjual juga tahu gak boleh jual tiket penuh supaya ada space di pesawat, jaga jarak,” kata Luhut.

Baca Juga: Luhut: Jokowi dan Trump Bertelepon Tiap Bulan Bahas Rencana Investasi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya