Melati Wijsen Kecewa Pemerintah Terapkan New Normal

Ia minta pemerintah tetap perhatikan lingkungan

Jakarta, IDN Times - Aktivis lingkungan sekaligus Founder Bye Bye Plastic Bags Melati Wijsen kecewa dengan langkah pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan new normal atau normal baru.

"Saya berharap gak dibuka dan tetap social distancing," katanya dalam perbincangan bersama IDN Times dengan tema “New Normal or The Great Reset: Life After Pandemic COVID-19,” Rabu (10/6).

1. Indonesia belum siap normal baru

Melati Wijsen Kecewa Pemerintah Terapkan New NormalSuasana perkantoran di masa PSBB transisi di Jakarta (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Melati menilai pemerintah masih belum siap dengan langkah baru ini. Terlebih pemerintah belum menunjukkan kemauan untuk berubah.

"Kita belum siap normal baru. Kita harus melihat banyak kemauan untuk berubah dari mereka yang memegang kekuasaan tinggi. Kenapa tidak siap, karena tidak ada normal lagi. Kita harus lebih kreatif dari itu dan mengatur ulang, fokus pada niat dan tindakan kita," ujarnya.

Baca Juga: Pengamat: Indonesia Gak Menyongsong New Normal, tapi New Backward!

2. Berharap kebijakan pemerintah dapat terus perhatikan lingkungan

Melati Wijsen Kecewa Pemerintah Terapkan New NormalIDN Times/Irma Yudistirani

Sebagai aktivis, Melati melihat ada dampak positif dari COVID-19 terhadap lingkungan. Misalnya, langit menjadi lebih cerah dan biru serta banyak hewan-hewan bermunculan. Untuk itu, ia berharap pemerintah tetap memperhatikan pengelolaan lingkungan ketika menerapkan normal baru ini.

"Saya pikir kita gak akan kembali normal. Kita harus memikiran perubahan sistemik. Dan kita harus lihat kembali kebijakan terhadap masalah plastik sekali pakai, transportasi di jalan, renewable energy, public sharing dan lain-lain," katanya.

3. Butuh kolaborasi bersama

Melati Wijsen Kecewa Pemerintah Terapkan New NormalAktivis lingkungan sekaligus Founder Bye Bye Plastic Bags Melati Wijsen / Tangkapan layar YouTube IDN Times

Selain itu, gadis berusia 18 tahun ini menilai pemerintah juga harus mengimplementasi sistem baru bersama masyarakat dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan. Ia juga menuntut pemerintah transparan dan mengeluarkan panduan yang jelas.

"Soal kepempimpinan hanya dapat dijalankan jika ada kejelasan, panduan dan transparansi pada masyarakat dalam skala besar. Kita harus kolaborasi dan menghormati satu sama lain, tidak hanya kepada sesama tapi juga lingkungan. Kita harus mengharagi lingkungan. Kita harus bersatu," kata Melati.

Baca Juga: Koalisi Warga Kawal New Normal: Jangan Jadi New Abnormal

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya