Menkominfo: Hoaks Cepat Menyebar di Kalangan Orang Tua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan generasi millennials tidak suka hoaks atau berita bohong. Justru, hoaks cepat menyebar di kalangan generasi yang lebih tua.
“Mumpung (hari) Sumpah Pemuda, anak muda Indonesia ini saya berharap jadi garda terdepan perangi hoaks. Saya diberitahukan dan menurut penelitian justru yang millennials gak suka hoaks. Yang suka hoaks yang rada-rada toku (tua) gitu,” kata Rudiantara dalam acara Millennials Fest di Thamrin, Jakarta, Minggu (28/10).
Mantan Komisaris PT Indosat ini memaparkan bagaimana hoaks berkembang di generasi yang lebih tua, bagaimana bisa terjadi?
Baca Juga: Survei LSI: Publik Dukung Penertiban Hoaks Pasca-Kasus Ratna Sarumpaet
1. Hoaks pada generasi tua cepat menyebar karena satu kesepahaman
Rudiantara menyebut salah satu penyebab hoaks cepat menyebar pada generasi yang lebih tua, karena mereka tidak tahu apakah berita itu hoaks atau bukan. Terlebih berita bohong itu kemudian mereka yakini atau memiliki pemahaman yang sama dengan generasi yang lebih tua.
“Misalkan nih ibu-ibu. Kebanyakan mereka tidak tahu itu hoaks atau bukan, karena dia merasa satu pemahaman dengan informasi yang dia terima, dia forward aja,” kata Menkominfo.
2. Menkominfo mengingatkan kalau menerima informasi yang belum tentu benar, harus dikonfirmasi dulu
Editor’s picks
Direktur di PT XL Axiata ini mengaku sering bicara dengan ibu-ibu. Ia sering berpesan jangan suka asal menyebarkan berita yang belum tentu benar. Apalagi, dalam Islam mengajarkan umat harus tabayyun atau mengonfirmasi informasi.
“Kita harus tabayyun, apalagi yang Islam. Jangan sembarangan kita kirim. Kalau informasi gak bener kita kirim, kita ikut menyebar fitnah, itu dosa,” pesan Rudiantara.
3. Menyebar hoaks juga bisa jadi gibah
Tidak cuma tabayyun, menurut Rudiantara, sekalipun kita atau orang tua menerima informasi, meski itu benar, kita harus tahu apakah informasi itu baik atau tidak, jika kita sebarkan. Karena bisa jadi informasi itu menjadi gibah atau menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang, sementara ia tidak suka.
“Kalau informasi benar tapi orangnya gak suka, itu namanya gibah. Gibah gak dapat pahala. Udah gitu ngapain ibu-ibu buang pulsa? Udah matiin delete aja,” pungkas Rudiantara.
Hati-hati ya guys sebar hoaks. Kenali dulu apa itu hoaks.
Baca Juga: 3 Jurus Jitu Kemenkominfo Berantas Hoaks, 24 Jam Setiap Hari!