Najelaa Shihab Kritik Politikus Tidak Pernah Bawa Isu Pendidikan

Isu pendidikan dinilai tidak seksi di politik

Jakarta, IDN Times - Founder Semua Murid Semua Guru (SMSG) Najeela Shihab mengkritisi para politikus karena jarang, bahkan tidak pernah, membicarakan masalah pendidikan. Najeela menilai isu pendidikan tidak seksi bagi para politikus.

“Bahwa kalau pendidikan itu nggak seksi buat politisi itu sebenarnya bukan cuma di Indonesia di berbagai belahan dunia pun pendidikan memang selalu jadi isu yang terpinggirkan pada saat kita bicara politik,” kata Najeela dalam sebuah acara diskusi di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1).

1. Anak-anak bukan pemilih dalam pemilu

Najelaa Shihab Kritik Politikus Tidak Pernah Bawa Isu PendidikanIDN Times/Helmi Shemi

Najeela yang akrab disapa Ela mengatakan alasan pertama isu pendidikan tidak dianggap seksi karena politikus menilai anak-anak bukan pemilih.

“Karena anak-anak itu bukan pemilih. Padahal kalau kita bicara pendidikan adalah kepentingan anak-anak,” ujarnya.

Padahal menurut data Kementerian Pendidikan, khususnya untuk anak putus sekolah masih sangat banyak.

Pada 2014, pemerintah berhasil menurunkan angka putus sekolah sebanyak hampir 30 persen dari 600,000 ke 400,000 siswa, angka ini terus berkurang hingga mencapai kurang dari 200,000 siswa di tahun 2016 hingga 2018.

Baca Juga: Baru Diresmikan Tahun Lalu, Ini 5 Fakta Hari Pendidikan Internasional

2. Politikus kesulitan untuk memenuhi jangka pendek

Najelaa Shihab Kritik Politikus Tidak Pernah Bawa Isu PendidikanIDN Times/Helmi Shemi

Masalah pendidikan dinilai sebagai masalah jangka panjang, sementara politikus dituntut untuk segera memenuhi janji mereka dalam waktu cepat.

“Pendidikan itu sangat jangka panjang sementara banyak politisi yang berpikirnya apa bukti yang saya bisa berikan setahun jadi, paling lama lima tahun jadi sehingga saya terpilih kembali,” ucap Ela.

“30 tahun, 50 tahun jadi betul betul ini investasi jangka panjang yang kalau buat politisi yang memakan untuk jangka pendek atau diri sendiri ‘Ngapain kita investasi di sini’,” imbuhnya.

3. Kampanye Gawat Darurat Pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan politikus

Najelaa Shihab Kritik Politikus Tidak Pernah Bawa Isu PendidikanIDN Times / Helmi Shemi

#GawatDaruratPendidikan adalah pesan utama untuk meningkatkan kesadaran semua pihak atas masalah akses, kualitas dan kesetaraan pendidikan Indonesia yang masih perlu terus diperjuangkan bersama karena pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama.

Melaui #GawatDaruratPendidikan, SMSG mengajak semua pemangku kepentingan yaitu guru, orangtua, komunitas dan organisasi pendidikan, pemerintah, public figure dan lain-lain kerja bareng menuju perubahan yang lebih baik dengan cara mendorong inisiatif dan inovasi pendidikan.

Sebagai bagian dari upaya melibatkan pemangku kepentingan, maka menjelang pemilu legislatif dan eksekutif pada April 2019 nanti, SMSG menghadirkan diskusi dengan para caleg untuk mencari solusi atas #GawatDaruratPendidikan.

“Jadi itu faktanya dan bukan cuma saya yang bilang gitu kalau kalian tanya politikus pasti ngomongnya gitu. Salah satu tujuannya kita mengkampanyekan di Gawat Darurat ini adalah berusaha mengubah itu,” ungkap Ela.

4. Mendorong pembahasan masalah pendidikan di politik sejak dini

Najelaa Shihab Kritik Politikus Tidak Pernah Bawa Isu Pendidikanpixabay/akshayapatra

Melalui #GawatDaruratPendidikan Ela berharap akan ada sebuah proses pendidikan menjadi percakapan di politik.

“Kalau untuk pemantik membicarakan kalau soal politik pemilu, ayo bicara pendididkan menurut saya ini jangka panjang yang mudah-mudahan makin lama akan makin banyak yang berpikir tentang hal yang sama. Kalau gak kita cuma bicara ekonomi infrastruktur,” katanya.

Baca Juga: Ini Masalah Pendidikan di Indonesia yang Bikin Gemes Caleg Millennial

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya