New Normal, Kampanye Terorganisasi Pemerintah?

Ternyata cuma Indonesia yang ramai membahas #NormalBaru

Jakarta, IDN Times - Pada awal Mei lalu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan agar masyarakat bisa hidup berdamai dengan virus corona. Pernyataan ini kemudian digaungkan pemerintah dengan istilah new normal atau kenormalan baru.

Analis media sosial Drone Emprit Ismail Fahmi menyebut fenomena ini ramai di media sosial, khususnya di Twitter. Salah satu temuan Drone Emprit adalah bahwa dari beberapa negara yang menggunakan istilah new normal, Indonesia menjadi negara yang paling ramai membicarakan hal ini.

"Kami mengambil data lokasi dari profil pengguna Twitter, dan memplot negara asalnya ke peta ini. Besarnya percakapan tampaknya terjadi di negara bernama Indonesia, yang nomor teleponnya dimulai dengan +62," kata Ismail Fahmi seperti dilansir dari akun Twitter-nya pada Selasa (2/6).

1. Mengalahkan kota dan negara lain di dunia

New Normal, Kampanye Terorganisasi Pemerintah?(IDN Times/Arief Rahmat)

Percakapan new normal di Indonesia mengalahkan jauh negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, India, Filipina, Malaysia, Thailand, Australia dan Kanada.

Bahkan kota-kota di Indonesia masuk 5 besar yang paling aktif membicarakan new normal. Seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya. Satu-satunya kota di luar Indonesia yang masuk dalam 10 besar paling banyak membicarakan new normal adalah London.

Baca Juga: Jokowi Minta Rakyat Hidup Damai dengan COVID-19, Ini Penjelasan Istana

2. Diramaikan oleh pro pemerintah, oposisi, dan media massa

New Normal, Kampanye Terorganisasi Pemerintah?Dok. IDN Times

Ismail Fahmi memetakan banyaknya percakapan new normal di Indonesia menjadi 3 kelompok besar: pro pemerintah, oposisi dan media massa. Siapa saja influencer teratas yang meramaikan new normal?

Untuk pro pemerintah ada Rizma Widiono @__RismaWidiono_; @Zul__88; Chusnul Chotimah @ChusnuIChotimah; Pribumi Kawe @jr_kw19; dan BamsBulaksumur @BamsBulaksumur.

Untuk kubu oposisi, yang menjadi influencer teratasnya adalah: Haikal Hassan Baras @haikal_hassan; Fadli Zon @fadlizon; Don Adam @DonAdam68; Muhammad Said Didu @msaid_didu; dan Podoradong @podoradong.

3. New normal kampanye pemerintah yang terorganisasi?

New Normal, Kampanye Terorganisasi Pemerintah?Dok. Biro Pers Kepresidenan

Dalam cuitannya, Ismail Fahmi membuat social network analysist (SNA) atau analisis jejaring sosial untuk mengetahui apakah ada kampanye terkoordinasi dalam pengunaan istilah new normal ini. Hasilnya, ada dua klaster yang sangat aktif dalam penggunaan tagar new normal: Jaringan polri dan pro pemerintah.

Ada banyak tagar terkait new normal. Beberapa yang teratas misalnya #TataKehidupanBaru, #DisiplinPolaHidupBaru, #IndonesiaAbnormal, #BersiapMenujuNewNormal, #disiplinkuncinewnormal.

Klaster 'Jaringan Polri' menggunakan tagar #TataKehidupanBaru untuk mempromosikan protokol normal baru. Banyak meme atau infografis dibuat dan dibagikan oleh banyak akun kecil. Kampanye new normal ini tidak ditemukan di negara lain.

Sementara satu-satunya tagar yang digunakan oposisi adalah #IndonesiaAbnormal.

"Meskipun kurva belum mencapai puncaknya, pemerintah Indonesia telah berkampanye untuk rencana new normal. Indonesia menjadi negara yang paling aktif berbicara tentang new normal. Ini menyebabkan banyak perdebatan dan kritik terutama dari kelompok pro oposisi," tulis Ismail Fahmi menyimpulkan.

Baca Juga: Selamat Datang New Normal: Siapkah Indonesia Berdamai dengan COVID-19?

4. Pembicaraan new normal yang paling banyak mendapat perhatian

New Normal, Kampanye Terorganisasi Pemerintah?IDN Times/Debbie Sutrisno

Dari tiga tweet atau cuitan teratas tentang new normal, cuitan Nadya Cakasana
@nadyacaka soal "nikah tanpa resepsi" mendapat respons paling banyak dari warganet. Nadya menulis "Nikah tanpa resepi jadi new normal please," yang ia tulis pada 26 Mei 2020 pukul 09.42 WIB.

Cuitannya di-retweet hingga 41.984 dan disukai sebanyak 72.911.

Cuitan lain yang mendapat banyak respon berasal dari Ananda Badudu @anandabadudu soal kritik new normal, Hermanto J. Siregar @hermantoregar tentang pengertian new normal.

New Normal, Kampanye Terorganisasi Pemerintah?(Skenario new normal di Indonesia) IDN Times/Sukma Shakti

Baca Juga: Dear Pemerintah, New Normal Tidak Hanya Soal Protokol Kesehatan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya