Pengurus Masjid Sunda Kelapa: Perusuh Demo 22 Mei Bukan Umat Islam 

Umat Islam tidak rusuh

Jakarta, IDN Times - Sekretaris dewan pengurus Masjid Sunda Kelapa Ismed Hasan menyebut warga yang melakukan kerusuhan pada aksi demonstrasi di depan Gedung Bawaslu RI 21-22 Mei bukan umat Islam. 

"Ini saya tegaskan bukan umat Islam. Karena umat Islam terbuktikan kita 212 apa kurangnya itu, jumlahnya bahkan lebih masif jutaan orang. Tidak ada kejadian, sampah pun kita pungut," kata Ismed di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Jumat (24/5).

Baca Juga: Komnas HAM Minta Kerusuhan Aksi 21-22 Mei Diusut Tuntas

1. Pastikan jemaah Masjid Sunda Kelapa bukan pelaku kerusuhan

Pengurus Masjid Sunda Kelapa: Perusuh Demo 22 Mei Bukan Umat Islam 

Ismed juga menegaskan bahwa jika ada jemaah yang berangkat dari Masjid Sunda Kelapa, mereka bukan pelaku kerusuhan tersebut. 

"Intinya bahwa jemaah kami yang berangkat dari sini ikut aksi, pulang ke sini utuh. Ada yang meninggal itu kan karena sakit, jadi saya katakan bahwa kalau umat yang sering datang ke sini rasanya bukan pelaku kerusuhan," kata dia. 

2. Tetap aman meski tidak ada aparat keamanan

Pengurus Masjid Sunda Kelapa: Perusuh Demo 22 Mei Bukan Umat Islam IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Dia kembali merujuk pada sejumlah aksi umat Islam, seperti 411 dan 212. Menurutnya, aksi itu menjadi cerminan tidak ada jemaah masjid yang berbuat kerusuhan saat demonstrasi, sekalipun tidak ada aparat keamanan di Masjid Sunda Kelapa. 

"Karena sudah teruji iya kan, 212 sudah 3 kali mereka stay di sini, tidak ada marinir tidak ada apa pun, aman," ungkap dia. 

3. Penjelasan adanya massa yang berkumpul sebelum demo

Pengurus Masjid Sunda Kelapa: Perusuh Demo 22 Mei Bukan Umat Islam IDN Times/Isidorus Rio

Polri menyita uang tunai senilai US$2.760 atau setara Rp40 juta dari para pelaku kerusuhan di depan Gedung Bawaslu pada Rabu (22/5) kemarin. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono mengatakan, uang dalam pecahan dolar itu diduga akan digunakan untuk membiayai operasional kerusuhan yang terjadi di Bawaslu.

Selain menyita uang, polisi juga telah menetapkan sebanyak 257 orang sebagai tersangka dalam aksi kericuhan yang terjadi pada Selasa dan Rabu di dekat gedung Bawaslu. Mereka turut menyita barang bukti rekaman pertemuan agar aksi unjuk rasa pada Rabu (22/5) kemarin berujung ricuh.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono mengatakan, di dalam bukti rekaman itu diketahui beberapa orang dari Jawa Barat melakukan pertemuan dengan seseorang di wilayah Sunda Kelapa. Kini, pihak Polri masih mencari orang yang diduga sebagai aktor intelektual itu. Ismed mengatakan pengurus masjid tidak terlibat dalam aksi dan berkumpulnya jemaah sebelum diadakannya aksi di depan gedung Bawaslu RI itu.

"Insyaallah saya tegaskan tidak ada kaitannya, pengurus mesjid mengelola milik Pemda DKI Jakarta Pusat. Ini masjid pemerintah," tegas dia.

Senin (20/5) malam, Masjid Sunda Kelapa dalam keadaan penuh melebihi kapasitas total mereka sebanyak 3000 orang. Malam itu, kata Ismed, banyak jemaah yang akan menjalani ibadah itikaf. Pihak masjid pun tidak punya hak untuk menanyakan apa yang akan dilakukan jemaah satu per satu.

Baca Juga: Massa Demo Sempat Kumpul di Masjid Sunda Kelapa, Pengurus Merespons 

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya