4 Hal Soal Menteri Basuki, Panglima Infrastruktur di Kabinet Jokowi

Proyek pembangunan ibukota negara baru ada di pundaknya

Jakarta, IDN Times - Jelang pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai pemimpin di negeri ini, publik mulai sibuk memprediksi siapa saja orang-orang yang akan dipilih menjadi pembantunya. Sejumlah nama muncul untuk duduk sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Kerja II. Salah satunya adalah Basuki Hadimuljono yang digadang-gadang kembali duduk sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Basuki dijuluki sebagai bapak atau panglima infrastruktur lantaran sebelum mengakhiri pemerintahan di periode pertama, Jokowi mengumumkan akan memindahkan ibukota dari Jakarta ke Penajem Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur

Lalu, apa komentarnya mengenai namanya yang diprediksi dipilih lagi jadi Menteri PUPR?

"Belum ada perintah. Tapi ya siap (jadi Menteri lagi), oke," kata Basuki yang ditemui media di Istana Negara pada Jumat (18/10). 

Kalian pasti penasaran seperti apa sih sosok Menteri Basuki? Selama lima tahun menjabat sebagai Menteri PUPR apa saja pencapaiannya? Berikut profil singkat Menteri Basuki. 

1. Basuki Hadimuljono merupakan pejabat karier di Kementerian PUPR

4 Hal Soal Menteri Basuki, Panglima Infrastruktur di Kabinet JokowiIDN Times/Shemi

Pria kelahiran Surakarta, 5 November 1954 itu merupakan lulusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia kemudian melanjutkan studi Master di Colorado State University, Amerika Serikat dan mengambil gelar Doktor di kampus yang sama. 

Basuki merupakan pejabat karier di Kementerian PUPR sebelum akhirnya ditunjuk oleh Jokowi menjadi Menteri. Ia bekerja di sana selama sekitar 40 tahun. 

Selama bekerja di Pekerjaan Umum, Basuki pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum (2005-2007), Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum periode (2007-2013), dan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum (2013-2014).

Baca Juga: Ini Cara Basuki Evaluasi Pencegahan Korupsi di Kementerian PUPR

2. Basuki Hadimuljono sudah berhasil membuat capaian besar selama jadi Menteri PUPR

4 Hal Soal Menteri Basuki, Panglima Infrastruktur di Kabinet JokowiIDN Times/Helmi Shemi

Pencapaian Basuki sebagai Menteri PUPR memang tidak bisa dianggap remeh. Tim dari Kementerian PUPR berhasil membelah hutan untuk membangun jalan Trans Papua. 

Di bawah kepemimpinannya, Kementerian PUPR berhasil membangun jalan tol sepanjang 780 KM dalam empat tahun terakhir. Bahkan, ia menargetkan pembangunan jalan tol 1.070 Km hingga tahun 2019 ini.

Ia juga tercatat membangun sebanyak 14 bendungan hingga tahun 2018. Pada tahun 2019 Kementerian PUPR menargetkan 15 bendungan selesai.

Kementerian PUPR juga telah membangun 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang tersebar di 7 lokasi perbatasan, 7 kabupaten/ kota, dan 3 provinsi, dalam kurun waktu 2015 sampai 2018.

Melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang merupakan hasil dari kolaborasi masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah, serta lembaga terkait, selama 4 tahun (2015-2018), Kementerian PUPR telah berhasil menata 14.960 lokasi dengan total luas sekitar 23 ribu ha dengan anggaran Rp 2,82 triliun.

Anggaran yang tersisa itu digunakan untuk investasi berupa jalan lingkungan, drainase, persampahan, instalasi pengolahan air limbah komunal, jembatan kecil, dan proteksi kebakaran.

3. Menteri PUPR merasa deg-degan setiap hari karena khawatir anak buahnya korupsi

4 Hal Soal Menteri Basuki, Panglima Infrastruktur di Kabinet JokowiIDN Times/Helmi Shemi

Menjalankan kementerian dengan salah satu anggaran terbesar bukan hal yang mudah Basuki. Ia mengaku selalu waswas dan menangis karena khawatir akan potensi korupsi yang terjadi di kementeriannya.

"Saya tiap hari deg-degan, emang enak dengan (kementerian yang memiliki) anggaran besar, no! Kadang, saya sering nangis," kata Basuki dalam wawancara Suara Millennials bersama IDN Times, pada Jumat (4/10).

Bagi Basuki, mencegah korupsi di Kementerian PUPR merupakan tanggung jawab yang berat. Ia mengatakan, korupsi di pengadaan barang dan jasa bukan hanya mengancam paratur Sipil Negara (ASN) saja namun juga penyedia barang dan jasa.

Ia menilai sebagai ASN sikap integritas perlu dijaga. Sebab, apabila ASN yang bersangkutan tidak mempan untuk digoda, mereka akan 'menganggu' anak dan istri. 

"Para penyedia jasa tuh tugasnya menggoda, tinggal ASN ini tergoda atau gak. Dia harus usaha. Kalau ingin menang, kalau ada surat kalau perlu ditempel-tempel. Analoginya, kalau kita gak bisa diganggu, anak kita atau istri kita diganggu," tutur dia. 

4. Menteri Basuki bermain musik dan menyanyi untuk mengusir rasa bosan

4 Hal Soal Menteri Basuki, Panglima Infrastruktur di Kabinet JokowiIDN Times/Arief Rahmat

Selain bekerja sebagai Menteri, Basuki diketahui juga menjadi drummer di Elek Yo Band bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (vokalis), Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf (keyboardis), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (gitaris/vokalis), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (vokalis), Koordinator Staf Khusus Kepresidenan Teten Masduki (vokalis) dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakiri (gitaris).

Band itu, kata Basuki, dijadikan sebagai sarana mengatasi kebosanan dan stres. 

“Itu salah satu sarana. Kalau gak ada itu susah. Itu sarana betul, menghilangkan kisi-kisi birokrasi, harus itu,” kata dia.

Selain itu, dengan menjadi anggota band, ia bisa mengembangkan talentanya di dunia musik. Apalagi ia sudah pandai menyanyi dan bermain musik sejak SMP. 

 

https://www.youtube.com/embed/KbJwV3bVmmE

Baca Juga: Cara Menteri Jokowi Selesaikan Masalah dan Tetap Kompak Saat Bekerja

Topik:

Berita Terkini Lainnya