Robot RAISA Siap Bantu Tenaga Kesehatan dan Pasien COVID-19

Respirator dan APD terbaru juga sedang dikembangkan

Jakarta, IDN Times - Sebuah robot bernama RAISA sedang dipersiapkan untuk membantu tenaga kesehatan dan pasien virus corona atau COVID-19. Robot ini dikembangkan oleh Universitas Airlangga (UNAR) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"Dia bisa melayani pasien untuk antar obat, makanan dan lain-lain," kata Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, dalam saat rapat gabungan virtual bersama Komisi VI, VII, dan IX DPR, Menteri Perindustrian, Menteri BUMN, dan Menteri Kesehatan serta Rapat Dengar Pendapat Gabungan dengan Kepala LIPI, Kepala BPPT, Kepala LAPAN, Kepala BPOM, dan Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Selasa (5/5).

1. Seperti apa bentuk RAISA?

Robot RAISA Siap Bantu Tenaga Kesehatan dan Pasien COVID-19Robot penanganan virus corona/COVID-19, Raisa (TV Parlemen DPR RI)

Seperti gambar di atas, RAISA memiliki sebuah monitor yang berfungsi sebagai matanya. Ia juga memiliki beberapa rak yang bisa membawa makanan dan obat bagi pasien.

"Ini untuk mendukung upaya penanganan pasien COVID-19 dan mencegah interaksi tenaga medis dengan pasiennya. Ini masih prototipe," ujar Bambang.

2. Kemenristek juga kembangkan respirator dalam negeri

Robot RAISA Siap Bantu Tenaga Kesehatan dan Pasien COVID-19Powered air purifying respirator (Dok. TV Parlemen DPR RI)

Tidak hanya robot, Bambang mengatakan kini kementeriannya mengembangkan respirator bernama Powered Air Purifying Respirator. Respirator ini akan menyaring udara sehingga aman digunakan bagi tenaga kesehatan yang menangani kasus COVID-19.

Saat ini, 10 prototipe respirator sedang dilakukan pengujian di Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan.

"Jadi dijamin keamanan dan kenyamanan bisa dijaga," kata Bambang.

3. APD terbaru juga disiapkan

Robot RAISA Siap Bantu Tenaga Kesehatan dan Pasien COVID-19Ilustrasi pemakaian APD (IDN Times/Aryodamar)

Pemerintah juga sedang mengembangkan alat pelindung diri (APD) terbaru atau yang disebut Bambang APD level 4.

APD ini dikembangkan LIPI bekerja sama dengan Balai Besar Tekstil dengan meneliti serat nano alami.

"Tujuannya untuk meningkatkan keamanan dari APD tersebut. Untuk bisa menguji perlu uji lab dan antivirus dan didukung lembaga terkait," ujar Bambang.

Bambang berharap awal Juli 2020 model APD ini bisa dihasilkan dan akan meningkatkan keamanan petugas medis.

Baca Juga: Hoaks Foto Virus Corona di Tangan, padahal Ukuran Virus Terlalu Kecil

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya